{FF} Bring Me To Life! (YUNJAE)

Title : Bring Me To Life! (YUNJAE)

Main Cast : Kim Jaejoong, Jung Yunho, Lee Soo Man (?)

Other Cast : untuk sementara gak ada

Rating : PG – 13

Genre : YAOI, Romance, Mystery, Thriller

DISCLAIMER : DON’T PLAGIARISM, DON’T COPY MY FF, BE A GOOD READER!

Author : Cassiopeia_Sarap (@CassiELForever)

 

Annyeooong *tebar recehan*

Gue kambek, gara gara sesuatu. gue jadi waras lagi -_- tanpa obat 100% muehehehehhehe #pLakkk

maaf yah yang ke TAG abis ane bingung, kudu ke siapa tag FF. maap yah #langsungdancesorrysorry

okeh, untuk merayakan kewarasan gue, gue bikin FF YunJae. yah, walaupun ancur setidaknya masih bisa dimakan lah #eh dibaca

okeh, daripada Adik Ipar Zhang Li Yin (?) ini kebanyakan bacot. (kemaren twinsnya Jung Ah After School, sekarang ganti status dong jadi Adik Ipar Zhang Li Yin. iya gak? iyain aja deh) mending gue langsung capcus cyiiinn.. cekidot prend! XD

 

 

 

STORY

 

~@300 Years Later~

Seorang namja cantik yang sedang duduk di kamarnya terus berpikir. Mengotak atik kemampuan otaknya demi mencar jawaban. Jawaban tentang masa lalunya… jawaban tentang asal usul dirinya.

Sebenarnya ada yang memberitahkanya tentang masa lalunya. Seseorang yang mengakui sebagai saudaranya berkata bahwa masa lalunya sangat indah. Dia punya teman yang banyak, dia anak yang pintar di sekolahnya, dia tinggal disebuah peternakan yang nyaman dan dikelilingi kebun yang subur. Neneknya yang merawatnya selalu menyayanginya… itu katanya.

Tapi, namja cantik itu tak semudah itu mempercayainya. Ia baru benar benar mempercayainya ketika ia sudah menemukan fakta beserta buktinya.

 

“ayolah Jaejoong, jangan terus seperti itu! Kenapa kau tak pernah percayai Hyungmu sendiri…” katanya.

“ani Hyung, oh iya! Ini ruangan kan? Ini bangunan kan?” katanya.

“ne! Dan kau adalah pemilik ruangan ini…”

“lalu, di luar ruangan itu ada apa? Maksudku di luar bangunan itu ada apa?” katanya.

“kau terlalu ingin tahu… sudahlah! Aku ingin keluar…” katanya. Ia pun meninggalkan Jaejoong.

“kau ini… baiklah! Aku ingin berjalan – jalan sedikit…” Jaejoong berjalan melenggak lenggok keluar. Dilihatnya beberapa office boy sedang membersihkan aula. Banyak yang menyapa namja cantik bermarga kim itu. Dengan senyuman manisnya ia menjawab mereka. Ia pun berhenti di sebuah ruangan kaca. Ia melihat namja yang lebih manly sedang mengerjakan sesuatu. Ia pun bergegas menemuinya untuk melihatnya ia bekerja.

 

“annyeong professor Jung…” kata Jaejoong dengan wajah riang.

“nado annyeong Joongie.. kau mengunjungi professor lagi!”

“ne, Hyungku itu… dia menyebalkan?” katanya sambil mempoutkan bibirnya.

“hahahaha… lalu, bagaimana dengan teman temanmu?”

“teman temanku? Mereka tidak bisa diajak ngobrol…”

“jincha?”

“ne..”

“memangnya kau mau mengobrol tentang apa? Ayo… kebetulan, aku sedang penat bekerja… ayo kita bicara!” kata professor Jung. Tepatnya Jung Yunho.

“eemmhh… sebenarnya ini bukan bicara sih, tepatnya… aku ingin bertanya. Tapi maukah kau menjawabnya?”

“ne… tentu saja..” kata professor Jung. Jaejoong pun girang. Ia lalu bertanya.

“professor… sebenarnya, di luar gedung ini itu apa sih?” kata Jaejoong. Pertanyaan itu membuat Professor Jung –atau yang akrab di sapa Yunho – mengerutkan dahinya. Ia pun berusaha mencari cari jawaban.

“di luar gedung ini… tidak ada apapun! Hanya…. Hanya luar angkasa!” katanya. Giliiran Jaejoong yang mengerutkan dahinya.

“apa itu luar angkasa Professor?” kata Jaejoong.

“luar angkasa itu, adalah tempat tanpa udara… kau bisa mati ketika kau ada disana..”

“mati itu apa? Udara itu apa?” kata Jaejoong dengan polosnya.

Yunho tahu, ini begitu sulit… menjelaskanya pada Jaejoong sangat sulit.

 

“bagaimana kau bisa memikirkan itu?” kata Yunho kepada Jaejoong.

“begini, aku ini kan senang menggambar persegi panjang di sebuah kertas. Suatu hari, aku membuat persegi panjang yang kecil.. lalu aku melihat banyak ruang yang kosong setelah aku membuat persegi panjang itu. Lalu aku pikir, itu juga sama seperti gedung ini… makanya aku menanyakanya padamu..” kata Jaejoong. Yunho mengangguk.

“ne, ruang angkasa…” katanya.

“bisakah kau tunjukan itu padaku?” kata Jaejoong dengan memohon.

“ne, tapi nanti… suatu hari kita akan melihatnya! Setelah kau menjadi Perfectonius dan lulus” kata Yunho. Jaejoong hanya bisa mengangguk.

Perfectonius adalah sebuah hal yang sangat diinginkan teman temanya. Katanya, Perfectionius adalah hal yang paling utama dalam hidup kita. Kita ada disini karena kita adalah calon Perfectionius. Dan calon Perfectionius adalah orang orang yang pintar saja, dan lulus adalah hal yang paling menyenangkan. Karena katanya, kalau kita Lulus… kita tak akan lagi ada disitu…. Tapi Jaejoong biasa saja ketika mendengar kata itu. Namun, ia ingin keluar dari situ… ia hanya ingin melihatnya.

 

“Professor Jung! Anda dipanggil untuk rapat…” kata seorang wanita. Professor Jung tersenyum. Ia pun lalu berkata pada Jaejoong.

“jae, aku ada rapat mendadak… aku harus segera pergi!”

“ne Professor Jung, Annyeoong…” Jaejoong pun keluar dari sana.

 

 

 

*****

 

“Jung Yunho – sshi..”

“ne…”

“kita harus melakukan kelulusan..”

“ne… kepada siapa?”

“Jaejoong… Kim Jaejoong… Mr. Smith membutuhkan Jantung dan Hatinya secepatnya! Bukankah orang yang membeli Jaejoong adalah Mr. Smith? Kita menjadikan ia prioritas… ia yang utama dan yang paling mendesak… hanya Jaejoong lah yang sama dengan Mr.Smith” kata direktur Lee. Yunho tidak percaya.

“sekritis itukah Mr. Smith?” kata Yunho. Direktur Lee mengangguk.

“ne, dia sudah koma 4 bulan… ia harus mendapatkan Jantung dan Hatinya… beritahu pada Jaejoong bahwa ia akan lulus…” kata direktur Lee. Yunho mengebrak mejanya.

“artinya dalam 2 minggu ini, aku punya 20 pekerjaan! Membuat embrio, membetulkan sistem saraf, memperbaiki kinerja daya otak, dan meluluskan? Itu gila! Tuan, aku lelah…” kata Yunho.

“tapi kau tumpuan perusahaan…”

“dan kau apa? Kau hanya duduk diam menikmati hasil kerja aku dan timku kan?”

“aku mengelola saham dan mempromosikan! Kita sama sama lelah!!!”

“lalu? Aku? Aku pemimpin tim persiapan kelulusan… dan aku juga memimpin sekitar 100 anggota tim persiapan kelulusan.. belum membangun dan merencanakan kelulusan… kau? Hanya tidur di kursi malasmu..”

“tapi aku yang memiliki modal..”

“prasetan dengan modal… kau tahu, Ahjussi! Aku sudah lelah melakukan kelulusan… berapa tubuh yang harus aku bongkar pasang demi pundi pundi dollar yang mengalir kepadamu saja. Sementara aku? Aku tak mendapatkan apapun, ilmuku berbuah kosong!!!”

“kata siapa? Ahjussi membelikanmu rumah mewah, mobil, kapal, bahkan wanita wanita seksi untuk kau ajak Check In ketika kau lelah! Berapa yeoja yang telah kau kencani seumur hidupmu heuh? Mulai dari gadis gadis asia sampai eropa telah kau selangkangi…”

“dan kau? Bukankah kau juga menikmati mereka terlebih dahulu sebelum memberikanya kepadaku? Aku tidak pernah mengencani mereka satupun… mereka itu pelacur dan takkan pernah aku miliki. I just need a love…”

“cinta? Ini sudah 3 abad dan itu berlangsung tanpa cinta.. yang ada hanyalah uang uang dan uang… cinta sudah tidak berlaku lagi di dunia.. aku hanya minta kau bekerja.. bekerja dan bekerja!” katanya dengan angkuh.

 

‘brakkkk…’ Yunho menggebrakan meja lalu pergi keluar ruangan itu. Ia lelah ketika ciptaanya harus diberikan kepada orang orang yang kaya nan lemah itu. Ia lelah harus membuat bayi – bayi masa depan dan menjualnya kepada orang orang kaya yang mandul itu. Ia lelah… ia butuh cinta.

“aku harus keluar dari sini! Aku sudah lelah… aku butuh cinta, bukan hanya materi! Dan aku tak mau hidup dibawah ancamanya… terserah ia mau membunuhku atau tidak..”

Sementara Jaejoong? Ia mendengar pembicaraan Yunho dan Direktur Lee, Lee Soo Man… dan kebingungan.

 

Disisi lain, Direktur Lee berbicara…

“aku harus membunuh Jung Yunho…. Secepatnya! Aku tak membutuhkan ia lagi.. malam ini aku harus membunuhnya, ia mulai sombong…”

 

 

 

*****

 

Di kamar, Jaejoong kebingungan dengan apa yang ia dengarkan. Ia tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan. Sedikitpun! Yang ia mengerti hanyalah Yunho yang marah… entah mengapa. Ia terlalu bingung dan pusing mengenai apa yang ia dengar. Mengapa istilah istilah itu baru ia temui? Apa artinya pembicaraan mereka? Kenapa ia selalu tidak tahu? Apa yang orang lain sembunyikan terhadapnya?

Apakah dia pernah berbohong padaku? Batinya sendiri

Tapi bagaimana dengan Professor Jung? Ia menggeleng

Apa yang sebenarnya mereka bicarakan?

Dan mengapa ada namaku? Ia menjadi gelisah. Ia mendengar kata lulus diucapkan dari bibir salah satu dari mereka. Akankah Jaejoong lulus?

“aku? Lulus? Mungkinkah?” katanya sendiri.

 

 

 

******

 

Yunho melepaskan penatnya dengan beristirahat di kamarnya. Lalu seseorang datang..

“Hyung…”

“ne… Chun?”

“ne.. kau sedang apa?”

“aku mau tidur Chun! Aku lelah…”

“ada sesuatu yang harus aku bicarakan padamu…”

“tentang apa Yoochun? Cepatlah, Aku benar benar sudah lelah…”

“ini tentang nyawamu.. dan dirimu!” Yunho pun segera duduk mendengarkanya.

 

“ini pukul 5 sore kan?”

“ne, wae?”

“Hyung… cepatlah kau pergi dari sini kalau kau masih mau hidup!” kata Yoochun.

“hah? Aku? Kenapa?”

“Direktur Lee akan membunuhmu malam ini juga, kira kira pukul 10 malam..” kata Yoochun. Sontak saja Yunho kaget. Apa? Membunuhnya? Yang ada dia rugi karena ialah yang merencanakan semuanya…

“Jincha?? Jeongmal?” kata Yunho. Yoochun mengangguk mantap.

“apa yang harus aku lakukan?”

“tentu saja kabur…”

“tapi… aku harus membicarakan ini pada dunia! Kegiatan ini…. yang tidak berperikemanusiaan..”

“kau tahu. Yang pertama, aku juga tidak suka dengan kegiatan ini. rasanya aku manusia paling biadab di dunia… dan yang kedua kau akan mati Hyung..”

“lebih baik aku membusuk di penjara daripada aku harus terus menerus melakukan itu!” kata Yunho.

“dan untuk membusuk di penjara, kau harus lari! Sekarang juga…” kata Yoochun. Yunho mengangguk.

“baiklah… setelah matahari tenggelam, kau rusak sistem keamanan… buat semua panik!” kata Yunho. Yoochun mengangguk.

“serahkan itu padaku Hyung…”

 

 

 

*****

 

Matahari belum tenggelam, dan Yunho benar benar gelisah. Ia terus menatap jam tanganya. Dan…

‘tiiiiiiitttt..’ lampu mati seketika. Yunho tahu, ini tanda… tanda bahwa ia harus keluar. Maka ketika pengumuman untuk tetap tenang ada. Yunho melarikan diri..

 

Yunho berlari untuk keluar dari bagunan itu. Ia menuruni tangga dengan cepat dan berlari ditengah pipa pipa dan selang selang yang besar. Membuka semua selot kunci dan memutar otak untuk menjawab pertanyaan kunci. Namun…

‘tap..’ ada suara jatuh di dekat pintu terakhir.

“nugujiseyo?” kata Yunho. Ia pun menyelidikinya. Lalu menembakan pistol kearah yang ia tahu ada orang yang memata – matainya.

 

‘dorrr…’

“awww.. appo..” kata seseorang, Yunho perlahan lahan mendekatinya sembari tetap menyiapkan pistolnya. Dan..

“siapa itu?!?!?!” Yunho mengacungkan pistolnya kearah seseorang.

Alangkah terkejutnya ia, ketika ia mengetahui bahwa itu adalah Jaejoong. Prioritas utama dalam kelulusan…

“a.. a…a.. annyeong Professor Jung!” kata Jaejoong. Ia pun menutup matanya. Bibir cherry merah mudanya Nampak cantik di kegelapan.

“Jaejoong… ba… ba… bagaimana kau bisa mengikutiku…”

“aku mengikutimu… aku.. aku.. aku… aku mendengar tadi.. pembicaraanmu dengan Tuan Besar..” kata Jaejoong polos. Ia pun menunduk “mianhae…”

“untuk apa kau mengikutiku..”

“aku hanya ingin tahu… di luar ini ada apa? Dan aku tahu… ini jalan keluar karena ini dilarang…” katanya.

“cepatlah pulang! Aku ada misi!!!”

“aku mohoon.. aku ingin ikuuuutt…”

“tidak bisa!”

“Professor Jung..” Jaejoong mengeluarkan puppy eyesnya. Ia pun mempoutkan bibirnya.

“diluar sana… sangat berbahaya..”

“tidak ada udara kan? Dan aku bisa mati kan?” kata Jaejoong.

“tidak… lebih kejam daripada itu! Diluar sana kejam…” kata Yunho.

“baiklah… aku mau! Tolonglah… aku janji, aku takkan merepotkanmu..”

“Joongie…” kata Yunho. Tapi ia berpikir,’ tunggu… ini kan prioritas utama! Ini bisa menjadi senjata utamaku… dia akan kugunakan untuk melepaskan diri. Yunho pun mengeluarkan evil smirk (?) nya.

“oke… kau boleh ikut!” katanya. Jaejoong pun tersenyum. Ia pun membuka pintunya sedikit demi sedikit. Dan itu merupakan saat saat menegangkan bagi Kim Jaejoong sendiri..

 

‘kreeeeeeekkkk…’ bunyi pintu terbuka. Seberkas cahaya datang tepat mengenai wajah Jaejoong. Ia mencoba membuka mata. Ia sangat gembira ketika ia melihat dunia luar. Rasa penasaranya mungkinkah akan terobati atau malah semakin menjadi jadi?

 

Pintu pun resmi terbuka, Yunho pun menuntun Jaejoong keluar dari bangunan itu. Kini, mereka tepat ada di sebuah gurun pasir. Di luar bangunan itu…

“ayo, kita harus berlari…” kata Yunho.

“ne, Professor…ayo!” kata Jaejoong.

“tolong, panggil aku Yunho… jangan Professor Jung. Jung Yunho memang namaku, tapi kau panggil saja aku Yunho…” kata Yunho. Jaejoong mengangguk.

“ne, Yunho…” kata Jaejoong. Mereka pun berlari bersama melewati gurun pasir ini, mereka pun bersama berlari di tengah gurun pasir, menghindari kejaran dari Direktur Lee yang marah karena sikap Yunho….

 

Sementara itu…

“Mwoya? Yunho melarikan diri? Tidak mungkin…. Ini tidak boleh terjadi!” kata direktur Lee.

“tapi nampaknya, orang dalam ada yang ikut berperan dalam pelarianya ini…” kata seorang namja.

“cepat! Kerahkan orang untuk menangkapnya… aku khawatir, dia akan menyebarkan informasi ini… dan membuatku bangkrut!”

“tidak akan, tuan…”

“lalu, bagaimana dengan Prioritas utama kita? Kim Jaejoong?”

“dia…. Dia….”

“ada apa dengan dia?”

“dia juga menghilang… bersama Yunho!”

 

‘brakkkkk…’ Direktur Lee langsung menggebrak meja.

“sialan Jung Yunho itu, keparat! Dia mau bermain main denganku… cepat! Tangkap mereka berdua secepatnya…. Mr. Smith membutuhkan mereka…” kata direktur Lee.

“ne, Direktur”

 

 

 

*****

 

Pagi hari yang indah, Jaejoong membuka mata. Dia sangat heran dengan luar angkasa ini… sebelum ia tidur, semuanya gelap. Tapi setelah ia bangun tidur…. Mengapa semua menjadi terang? Juga… benda benda yang ada di langit pun… kemanakah mereka? Yang berkelap kelip dan juga sebuah bola yang bersinar…

 

‘gresek gresek gresek..’

Jaejoong mendapati sebuah benda bergerak, benda itu panjang, hitam, dan melihat dirinya. Ia mencoba untuk menyapa dan menyentuhnya

“annyeooong…” kata Jaejoong. Lalu benda itu menyambar, ternyata itu ular.

“kau jahat! Kau mahluk yang jahat…” kata Jaejoong. Ia pun menjauh. Yunho yang baru bangun segera mendekati Jaejoong.

“wae?”

“Yunho, apa itu?” kata Jaejoong sambil menunjuk benda yang barusan menyambaranya.

“itu… itu ular… itu adalah mahluk hidup yang bergolongan Hewan… namanya ular.. nah, kalau kita ini…. mahluk hidup yang bernama manusia…”

“u… u… ular? Dia sangat jahat… tadi dia menggigitku..” kata Jaejoong. Yunho pun panic. Pasalnya, itu adalah ular kobra… King Cobra..

“dimana? Dimana ia menggigitmu?” kata Yunho. Jaejoong pun menunjuk tanganya. Lalu Yunho segera menghisap bisa itu…. Tapi itu membuat Jaejoong geli dan… tersipu malu…

 

“kenapa?”

“kalau kau terkena racun ular ini… kau bisa mati! Makanya aku keluarkan..” kata Yunho. Jaejoong mengangguk.

“oh iya, kenapa… sebelum aku tidur, tadi luar angkasa ini gelap… dan setelah aku tidur.. tempat ini terang… sebelum aku tidur juga ada sebuah bola yang bersinar juga sesuatu yang berkelap kelip dan banyak… namun, setelah aku bangun tidur semuanya hanya gumpalan kapas berwarna putih…” kata Jaejoong.

“oh.. begini Jae… sebelum kamu tidur, waktu itu dinamakan malam… di malam hari ada bulan dan bintang… bola yang kau lihat itu bernama bulan… dan benda yang sangat banyak dan berkelap kelip itu bernama bintang..”

“bulan… bintang? Nama yang indah…. Mereka juga sangat kecil…”

“aniya, mereka sebenarnya sangat besar… apalagi bintang… bintang terlihat kecil karena letaknya sangat jauh begitu pula dengan bulan… bintang juga sangat panas, sangat terang dan sangat besar..”

“ya… tapi bulan jauh lebih terang!” kata Jaejoong. Yunho kembali menggeleng, Jaejoong mengerutkan dahi.

“bulan tampak lebih terang karena dibanding bintang letaknya lebih dekat dari bumi… dia juga memantulkan kembali sinar matahari…” kata Yunho.

“bumi? Matahari? Apalagi itu? Benda di luar angkasa ternyata banyak..”

“yang kau injak ini… bernama daratan… dan daratan itu ada di bumi. Bumi adalah tempat kita tinggal… dan matahari merupakan sumber cahaya… makanya kau bisa melihatku tanpa bola lampu pun karena matahari… matahari itu sangat besar… lebih besar daripada bumi… makanya, sinarnya pun sangat terang sehingga mampu menyinari bumi…” kata Yunho menjelaskan panjang lebar. Dunia ini menarik, pikir Jaejoong.

“jadi… kita itu ada di bumi sekarang ini?”

“sejak dulu kita ada di bumi…”

“lihat tanganku…” kata Yunho. Ia menyalakan senter kecil yang ada dibelakang pemantiknya dan menyimpanya di belakang kepalan tangan kirinya.

“seperti inilah tampak bulan dimatahari… anggaplah cahaya ini matahari dan kepalan tanganku ini bulan… ketika bulan tidak disinari matahari, apa yang terjadi?”

“bulan itu tidak bercahaya… bulan menjadi gelap…”

“lalu saat ia menerima cahaya?” Yunho meletakan kembali senter mininya dibelakang kepalan tanganya setelah ia mengangkatnya.

“bulan itu bersinar…” kata Jaejoong. Yunho mengangguk.

“yap! Itu benar…” kata Yunho.

“dan itu… gumpalan gumpalan putih itu.. yang seperti kapas. Apa itu? Apa jangan jangan… kapas itu terbuat dari sana?” kata Jaejoong.

Sebenarnya, Yunho ingin tertawa terbahak bahak mendengar penjelasan Jaejoong. Namun ia berusaha menjaga perasaan Jaejoong… ia hanya bisa tersenyum.

“itu bernama awan… sebenarnya itu terbuat dari air..”

“hah? Air? Bagaimana bisa?” kata Jaejoong. Yunho sulit memberitahu Jaejoong, pasalnya… proses pembentukan awan sendiri bila dijelaskan akan semakin rumit.

“itu terlalu rumit untuk kau pahami Jaejoong…. Bila kau lebih tahu tentang dunia. Aku akan menjelaskanya kepadamu..” kata Yunho. Jaejoong hanya cemberut.

“ayolah… beritahu aku! Aku ingin tahu..” kata Jaejoong.

“nanti… kalau kau lebih pintar!” kata Yunho.

“Yunhooooo… jebal! Beritahukan aku bagaimana proses air menjadi awan… aku mohon… mengapa kau tak mau berbagi ilmu denganku?” kata Jaejoong. Sontak Yunho berbalik. Ia bukan marah pada Jaejoong, tapi… tapi… kata itu… ilmu… ia tak pernah merasa menginput kosakata itu pada Jaejoong. Yunho benar benar kaget…

“bagaimana…. Bagaimana kau bisa tahu… kosakata itu… ilmu…. Jae! Apa artinya ilmu…” kata Yunho. Jaejoong menggeleng.

“mworeugesseoyeo… tapi, aku pernah mendengarnya darimu..”

“kau menggunakan kata itu tanpa tahu artinya….”

“aku malah tak memikirkanya…” kata Jaejoong. “semua tanpa aku sadari..”

“ya sudah…. Ayolah kita berlari lagi! tapi aku lapar….” Kata Yunho sembari memegangi perutnya.

“aku juga..”

“ayolah! Kita berlari…. Seingatku ada restoran di sini…” kata Yunho.

 

Tiba tiba ada suara derungan mobil yang menghampiri mereka. Yunho menoleh kebelakang…

“astaga…. Mereka mencari kita…”

“eh?”

“Lari Jae…. Lariiiii!” kata Yunho. Ia pun menarik Jaejoong dan segera berlari.

“eoh… lari lagi?”

“kita sedang dikejar…” Yunho menambah kecepatan berlarinya yang membuat Jaejoong hampir terseok seok.

 

 

 

*****

 

Untunglah, tadi ada batu besar yang dibaliknya ada gua. Sehingga Yunho dan Jaejoong bisa bersembunyi disana. Setelah dipastikan aman. Yunho berani keluar dan mengubah rute perjalanan mereka yang sebenarnya entah mau kemana mereka… yang penting melarikan diri.

“Yunho, ini tempat apa?”

“ini namanya gua…”

“ooohh… gua…”

“kalau ini apa?” yang sangat keras ini..” Jaejoong menunjuk bebatuan.

“itu namanya batu… kumpulan batu yang lebih dari satu bernama bebatuan…”

“jadi kalau ada satu batu yang besar artinya itu adalah batu besar. Iya kan?” kata Jaejoong.

Yunho makin terperangah. ‘Astaga… kemampuan menyimpulkanya…. Meningkat. Apa yang salah dengan Jaejoong?  Rasanya aku tidak pernah menginput sesuatu yang aneh kepada Jaejoong… semua aku ciptakan sama… tidak ada yang aku ubah! Tapi mengapa dia berbeda dengan yang lain?’ batin Yunho.

 

“itu benar kan?” kata Jaejoong. Yunho pun tersadar dari lamunanya.

“ne… ne.. kau benar!” kata Yunho dia pun berkata pada dirinya sendiri ‘sesudah ini, aku harus ke rumah Yoochun untuk meminjam komputernya… aku harus mengecek Jaejoong…’

 

Setelah lama berjalan, mereka menemukan sebuah terminal kecil dan sebuah restoran. Disitu mereka makan secukupnya dan beristrirahat. Namun sebelumnya Yunho tanpa sepengetahuan Jaejoong menelepon Yoochun.

“chun… aku pinjam rumah dan komputermu yah!”

“heeeee… kenapa Hyung!”

“ada keanehan dalam diri Jaejoong…”

“heeee… kenapa?”

“nanti saja kujelaskan…” Yunho lalu menutup teleponya.

 

“kau menelepon siapa?” kata Jaejoong.

“tidak.. temanku!” katanya.

“kita akan kemana? Berlari lagi kah?”

“tidak… kita akan naik mobil?”

“naik mobil? Mobil itu apa?”

“mobil itu sebuah benda yang dapat menampung orang dan dapat membawa orang ketempat yang mereka tuju..”

“oh… begitu!” kata Jaejoong. Lalu banyak orang yang melihat Jaejoong. Kulit Jaejoong sangat putih dan bercahaya. Sehingga orang lain sangat kagum melihat Jaejoong. Sudah sangat langka orang berkulit putih di dunia ini… dan itu menimbulkan keheranan.

“dia sangat putih..”

“pemutih sekalipun takkan mampu membuat kulit kita putih seperti boneka manekin itu..”

 

Jaejoong agak risih dengan orang orang yang membicarakanya. Dia pun pura pura tidak mendengar. Lalu bus pun datang, Jaejoong ditarik Yunho masuk ke bus itu.

“jae.. duduk disini ne? aku lelah..” kata Yunho. Jaejoong mengangguk.

“ne Yunho..” kata Jaejoong.

Selama perjalanan Jaejoong memperhatikan lingkungan alam sekitar, tak lupa juga… Jung Yunho ia perhatikan. Matanya yang indah, bibirnya yang seksi… ia sentuh sekeinginanya.

“dia begitu… tampan..” Jaejoong tersenyum melihat Yunho yang tidur dengan mulut terbuka. Ia menutupnya, namun mulut Yunho kembali terbuka. Jaejoong hanya tersenyum lagi melihat tingkah Yunho saat tidur.

“eh, kenapa dengan aku yah? Aku merasakan perasaan yang aneh…. Membuatku sangat gembira.. tapi itu bukan perasaan gembira..” katanya. Lalu…

‘bukkk…’ Yunho membalikan badanya dan memeluk Jaejoong. Pinggang Jaejoong yang rapuh sebenarnya tidak mampu menahan tangan namja berotot itu. Tapi untunglah Yunho mengendorkan pelukanya. Jaejoong berbalik ke arah kaca. Ia menyentuh tangan Yunho dan mengenggamnya. Seraya tetap menjaga dirinya agar tidak jatuh…

 

 

 

****

 

“Joongie, bangunlah… eoh!” kata Yunho. Jaejoong mencoba untuk membuka matanya. Ia melihat Yunho sudah bangun.

“kita sudah sampai….” Katanya lagi. Jaejoong mengangguk dan ia segera bangkit dan segera turun dari sana.

“chakkaman…” kata Yunho. Ia menarik Jaejoong ke sebuah rumah yang kecil namun indah. Itu rumah Park Yoochun.

 

“Jaejoongie…. Kamu mandi dulu, ne?” kata Yunho. Jaejoong hanya mengangguk. setelah Yunho membuka pintu. Ia lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi. Sementara Yunho sibuk dengan komputernya.

“aku harus tahu, apa yang terjadi dengan Jaejoong! Ciptaanku…” kata Yunho.

 

 

 

*****

 

Jaejoong kini tengah dibius Yunho. Dia terbaring di ranjang Yoochun. Sementara Yunho mengamati perkembangan Jaejoong. Saat ia membuka grafik otak memori Jaejoong. Alangkah terperangahnya dia..

“ini… ini.. ini mustahil! Mengapa Kim Jaejoong….. kemampuanya… meningkat drastis? Dan otaknya bergerak lebih aktif? Apa yang harus aku lakukan?” kata Yunho stress. Ia melihat data grafik. Semua mendapatkan kemajuan… memori virtual, memori kata, daya ingat, logika. Itu benar benar sudah berkembang. Satu hari ada di luar membuat kapasitas otak Jaejoong meningkat. Bagaimana bila satu minggu? batinya.

“apa yang harus aku lakukan?” kata Yunho sendiri. Ia melihat Jaejoong yang tampak polos ketika tidur. Senyumanya yang manis, bibir cherry merahnya, mata indahnya, hidung mancungnya, kulit putihnya, wajahnya yang polos…… buru buru Yunho menepuk dahinya.

“tidak… mana ada pencipta yang jatuh cinta dengan ciptaanya sendiri…. Errh… kendalikan dirimu. Jung Yunho…”

 

 

 

*****

 

Sorenya, Yunho berpikir. Apakah ia harus mengatakan kebenaran kepada Jaejoong? Ataukah ia harus menyembunyikan itu darinya? Tapi ia pun tahu, semakin Jaejoong ada di luar bangunan itu – yang bernama DREAMLAND tapi lebih mirip penjara tanpa jeruji – otaknya akan terus bergerak, menumbuhkan rasa penasaran dan membuatnya mengetahui sesuatu dan semakin membuat kapasitas, volume dan daya otaknya bertambah.

Sementara Jaejoong, tanpa sepengetahuan Yunho. Ia membaca buku, tepatnya sebuah novel… dan kebetulan novelnya itu adalah kisah cinta antara seorang puteri dan pangeran. Jaejoong sangat suka membaca itu sehingga ia selalu tersenyum membacanya. Dan ia menemukan kata baru disana, Cinta, Kasih sayang, kekasih, hati dan…. Manusia. Tapi Jaejoong lebih menyukai kata Cinta. Menurutnya kata itu Indah… meski ia tak tahu artinya. Dan hebatnya, Jaejoong bisa membaca di dalam hati dan ia menjadi lancar membaca beberapa suku kata yang sulit. Padahal sebelumnya ia hanya bisa membaca 3 – 4 suku kata dalam satu kalimat.

 

“cinta… bukunya sudah tamat…” kata Jaejoong tanpa sadar. Yunho menoleh kearahnya.

“jae… ulangi apa yang kau katakan! Apa yang kau katakana barusan..”

“cinta? Memang ada apa?” kata Jaejoong. Yunho tak percaya itu, ia menggelengkan kepala.

“tidak mungkin…” kata Yunho. Ia pun melihat sebuah buku yang ada ditangan Jaejoong. Ia pun mengambilnya. Itu sebuah novel, ia membaca sekilas tentang isi buku tersebut.

“kau tahu buku ini isinya tentang apa, Jae?”

“ne, itu kisah cinta antara puteri dan pangeran yang dihalangi nenek sihir…”

“apa kau tahu apa arti kisah cinta? Ah, lebih baik kau tahu dulu… apa arti cinta?”

“cinta? Kalau yang ada dibuku ini bilang kalau cinta adalah perasaan naluriah manusia yang tumbuh dengan sendirinya. Tanpa diminta, tanpa diinginkan… yang menuntun seseorang melakukan sesuatu yang gila..”

“kalau menurutmu sendiri, tanpa mendoktrin… eh, bukan menurut buku ini… menurut perasaanmu sendiri..” kata Yunho. Jaejoong menutup mata.

“cinta itu…. Perasaan yang indah, yang tak dapat dikatakan. Aku hanya merasakanya dan terdiam…. Tanpa pernah bisa mengatakanya..” kata Jaejoong. Yunho memalingkan wajahnya. Ia terlihat putus asa.

 

“kadang kadang cinta itu… menyakitkan, menusuk, membutakan, dan membuat aku frustasi… kadang kadang, cinta itu indah….” kata Yunho.

“tidak, kau salah… cinta tidak buruk…”

“kau tahu apa Kim Jaejoong?!?!? Kau hanya ro…..” Yunho buru buru mengakhiri kalimatnya.

“aku hanya apa? Jadi selama ini, aku berbeda denganmu… kita ini manusia! Itu katamu kemarin… kan?” kata Jaejoong.

“jae, tidak semudah itu…”

“apa yang kau pikirkan? Kita ini sama, eoh…. Kita sama sama punya dua tangan, lima jari, dua mata, dua telinga dan satu mulut, dan dua kaki…. Kita ini sama… tidak ada yang berbeda…. Dan aku kemarin melihat kerumunan orang orang yang mengataiku. Dan mereka sama denganku..”

“JAE! DENGARKAN AKU!!!!” kata Yunho. Ia berteriak, Jaejoong kaget. Matanya berkaca kaca. Yunho mengajaknya duduk.

 

“jangan pernah bertanya sebelum aku selesai bercerita…” kata Yunho.

“ne…”

“ada sebuah perusahaan raksasa…. Yang menjual organ tubuh dan bayi bagi orang yang sakit dan yang mandul dengan cara yang tidak halal. Yaitu menjajah sebuah tempat itu dan membunuh dengan kejam. Itu adalah Dreamland, kalau kau tahu… kelulusan artinya kematian…. Lulus artinya organ tubuhmu akan diambil dan operasi besar besaran akan terjadi dan kematian akan menjelang, pemiliknya adalah orang yang licik nan kejam. Jangan percaya kata katanya karena dia selalu berusaha membuat orang percaya pada apa katanya. Orang yang dapat dipercaya adalah orang yang tidak memaksakan rasa percayanya pada orang lain, melainkan melalui hati ke hati…. Apa kau mengerti?”

“ne, teruskan..”

“tiga tahun yang lalu, seorang namja cham baboya membuat sebuah mahluk. Mahluk itu adalah gabungan dari beberapa mahluk yang sudah ia kembangkan dan tidak berguna yang di daur ulang dengan menggunakan teknologi yang canggih.. ia membuatnya atas kebutuhan bisnis. Ia menciptakannya atas permintaan seseorang yang menderita kanker hati dan penyakit jantung… ia membayar namja cham baboya itu sebesar $2.000.0000 untuk membuatnya hidup lebih lama lagi. dan kini, dia membutuhkan mahluk itu untuk diambil hati dan jantungnya agar ia bisa bertahan hidup. Dan kini juga, mahluk itu lebih dikenal dengan nama….” Yunho mengambil nafasnya yang semakin tercekat. Jaejoong sudah meremas tangan Yunho. “Kim Jaejoong….”

“dan…. Namja cham baboya itu…”

“naega…. Joongie! Aku..” kata Yunho. Jaejoong menggelengkan kepalanya…

“artinya, aku ciptaanmu..”

“ya, dan manusia diciptakan oleh tuhan… tapi kau diciptakan oleh manusia… dan kau adalah robot berbentuk manusia yang akan diambil organ tubuhnya bila diperlukan…” kata Yunho. “mustahil robot punya hati… tapi kenapa kau mempunyai hati, Jae? Kau punya naluri, kau punya rasa ingin tahu, kau bisa berkembang….”

“itu semua karenamu….. selama aku ada diluar, aku merasa lebih hidup. Aku merasa aku punya sesuatu yang mengisiku… aku merasa aku ini penuh…. Aku merasa lebih hidup. Yun….” Kata Jaejoong. “tapi… kenapa kau tega melakukan ini padaku? Kenapa kau membuat aku demi kepentingan orang lain…. Neomu apayo…. Rasanya sakit sekali mengetahuinya. Kenapa kau harus menciptakanku tapi kau membuat aku akhirnya tersakiti? Kenapa kau tidak memusnahkanku dari awal saja? Daripada seperti ini, aku memilih untuk tidak hidup saja…. Kau menghina perasaanku Yun, kau menginjak injak diriku… padahal….” Ia berhenti sejenak. Mengumpulkan keberanianya.

“saranghaeyeo… Jung Yunho… aku mencintaimu…. Penciptaku sendiri, aku mencintaimu… seseorang yang menciptakan aku dengan tanpa perasaan dan dengan kejam….” Kata Jaejoong. Yunho terhenyak, namun Jaejoong hendak berlari. Tapi tanganya tertahan Yunho. Cengkaram yang sangat kuat yang ia milikki, tak sanggup dilepaskan Jaejoong.

 

‘brukkk…’ Yunho menarik Jaejoong hingga terjatuh di pelukanya. Ia memeluk Jaejoong dengan erat, sementara Jaejoong menyentuh dadanya yang hangat sambil merasakan detak jantung Yunho yang berdetak dengan indah.

“Nado Saranghae…. Kim Jaejoong.. my boo, my Boojae..” kata Yunho. Ia mencium dahi Jaejoong, dan turun berujung ciuman panas penuh emosi di bibir mungil Kim Jaejoong.

“no….” Jaejoong berusaha menghentikan semuanya. Ia segera berlari entah mengapa dan apa alasanya. Yunho mencoba menghentikanya, tapi Jaejoong berlari dengan pintar. Sehingga kini Yunho berada ditengah gurun pasir tanpa melihat siapapun.

 

“YUNHO…. TOLONG AKUUUUUU… JUNG YUNHOOOO…” teriakan yang cukup kencang. Yunho menoleh, dilihatnya Jaejoong dibawa oleh mobil hitam. Mulutnya dibungkam dan badanya ditali. Ia sedang ditawan oleh Lee Soo Man… Yunho segera ambil rencana.

“JAEJOONGIE…. JANGAN KATAKAN APAPUN! TETAP TUTUP MULUTMUUUUUU…” kata Yunho. Ia berusaha mengejar. Namun percuma saja, dia tak dapat mengejarnya.

 

 

 

****

 

Jaejoong dilempar ke sebuah ruangan. Dilihatnya ada dua namja yang bertubuh besar dan seorang namja tua yang menggunakan jas.

“annyeong, Kim Jaejoong…. Selamat datang kembali di Dreamland..” kata tuan besar.

“tidak…. Ini bukan Dreamland…. Ini Hell-land…” kata Jaejoong.

“tidak…. Apapun yang dikatakan Yunho bohong! Yunho itu tukang bohong…”

“aniya….” Kata Jaejoong.

“kau lebih percaya siapa? Aku, tuan besar yang akan meluluskanmu… atau Professor Jung yang jahat?”

“aku lebih percaya dengan Professor Jung…. Karena aku mencintainya! Ia mengajariku apa yang aku tak tahu, membuat aku bisa berfikir leluasa, dan memberikan fakta dan tidak memaksakan aku untuk percaya padanya…. Orang yang dapat dipercaya adalah orang yang tidak memaksakan untuk percaya padanya dan tidak memaksakan apa yang ia percayai benar..”

“kau berani melawanku…”

“aku berani karena aku benar dan aku takut karena aku salah..”

“beraninya kau…”

“aku takkan melawan bila tak ada yang mengusikku, seperti ular..”

 

“cih, bunuh saja dia…” katanya. Jaejoong panik, ia takut…. Tapi ia punya rencana. Ini sama seperti yang ada di buku yang ia baca…

 

‘aha! Di buku tadi, aku membaca ada sebuah adegan yang sangat keren…. Aku mau menjahili tuan ini. kalau yang mulia puteri yang ada di buku saja pintar, kenapa aku tidak?’

“aku punya satu rahasia… tapi sayang, kau akan membunuhku.. mungkin rahasia itu akan kau ketahui ketika ajalmu menjelang..” kata Jaejoong.

“heh…. Katakan padaku… apa itu?”

“bukanya kau akan membunuhku? Lagipula… aku malas memberitahukanya padamu…”

“aku takkan membunuhmu jika kau bilang…”

“sudah aku bilang, aku malas…” kata Jaejoong.

“kalau begitu bunuh saja dia…” kata tuan itu. Jaejoong hanya menunjukan senyuman kecilnya.

“rahasia itu, ada di belakangmu..” kata Jaejoong. Lalu Lee Soo Man berbalik ke belakang. Tampak 3 orang yang sedang memegang senjata saling menoleh.

 

“maksudmu? Mereka?”

“ne, kau benar…”

“bagaimana kau bisa sepintar ini Kim Jaejoong, kau licik sekali..”

“ternyata kau tidak percaya! Hmm… ya sudah. Aku bisa menebak apa akhir dari hidupmu…”

“katakanlah Kim Jaejoong!”

“kau tanyakan saja pada mereka bertiga…” Jaejoong menunjuk pengawal Lee Soo Man dengan bibir cherry merahnya.

“apa yang kau katakan! Jangan berbohong…”

“biasanya, kalau orang yang menyembunyikan sesuatu. Pasti akan marah…”

“hey! Aku tak menyembunyikan apapun!!! Kau jangan berbohong…”

“lalu kenapa kau marah? Apa topengmu ketahuan? Sebenarnya kau ini siapa? Di dadamu tertulis nama Kim Young Woon tapi itu nama samaran, bukan?” kata Jaejoong.

 

“Kangin, apa yang kau sembunyikan?” kata Lee Soo Man.

“tidak ada…. Siapa aku? Aku pengawal Lee Soo Man, babo!!”

“pengawal atau Penga…wal?” Jaejoong memicingkan mata.

 

“ada pengkhianat disini…..” kata Lee Soo Man. “Bunuh dia!!!!!”

‘dorrrr…’ sebuah peluru bersarang di dada Kangin. Ia pun tergeletak dengan penuh darah.

“eh, kaki dua orang yang disitu? Mengapa bergoyang? Kau takut yah?” kata Jaejoong.

“apa maksudmu, eoh?” kata seorang Namja. Ia menodongkan pistol ke arah Jaejoong. Jaejoong hanya menunjukan wajah innocenct miliknya.

“apa Lee Soo Man Agasshi sudah memberimu perintah untuk menodongkan pistol ke arahku? Wah, kau berani membuat perintah sendiri… sayangnya, bukankah titahmu kini tidak berlaku kalau ada tuan besar? Apakah titah seorang jendral  mempan diketika sang Raja ada didepanya? Bahkan yang mulia ratu sekalipun bila disamping raja, pasti akan tunduk seperti rakyat jelata. Nah, engkau. Apa posisimu disini? hanya pengawal kan?” kata Jaejoong. Dia semakin tersentak.

“ya, aku belum membuat titah apapun untuk kau lakukan. Tapi mengapa kau bertindak diluar perintahku? Sudah berani kau?”

“aniya, Agasshi…”

“wah, kulit wajahmu tebal sekali. Pasti sudah sering melakukanya…. Hey, beritahu aku. Bagaimana memanfaatkan Lee Soo Man Agasshi demi kepentingan pribadi? Kau membuatnya bagaimana?” kata Jaejoong.

“tuan, ddia…. Dia… berbohong!” katanya.

“ya, tuan… dia berbohong!” kata rekanya dengan tenang.

 

“wah, kalau yang satu lagi?” kata Jaejoong.

“anda cerdik sekali, tapi ingat… anda tak bisa membunuh saya..” kata rekanya.

“sungguh? Kau benar benar tenang walaupun kau salah…” kata Jaejoong.

“aku memang benar.. aku tak melakukan apapun yang salah..”

“perfectionis sekali… kau melakukan apa selama ini?”

“aku, mengawal tuan Lee Soo Man?”

“selain itu?”

“aku tak punya kehidupan yang lain…”

“kau pasti melakukan sesuatu…”

“aku tidak melakukan apapun…”

“lalu, apakah kau pernah keluar dari sini?”

“ya sering…”

“untuk apa? Menemui pihak musuh dan berkhianat kah?”

“tidak…”

“lalu katamu, kau tidak melakukan apapun! Jadi, apa yang kau lakukan di luar?”

“aku senang berjalan jalan… yah, kau tahu…. Menghabiskan waktu ditempat sepi.. menenangkan diri..”

“menenangkan diri di gurun yang panas seperti ini? mengherankan…. Yang ada kau semakin stress… bahkan gila! Hayooo… kau melakukan apa di luar? Di luar radius beberapa kilometer tidak ada apa apa loh…. Yang paling dekat disini hanyalah sebuah restoran mewah yang katanya ada banyak orang kaya yang berhati licik disana. Mana mungkin kan, perwira rendahan sepertimu ada disana? Jaraknya pun 2 jam perjalanan dari sini….” Kata Jaejoong.

“itu benar..”

“tidak tuan, itu salah… dia mencoba memprovokasi kita..”

“pro apa? Provo…kasi? Itu artinya apa?” kata Jaejoong.

“Yunho, meski dia berkhianat pada kita. Tapi ia berhasil menghilangkan sifat buruk pada ciptaanya. Hasilnya, belum pernah ada yang pernah berkata dusta…. Jadi aku tahu, kaulah yang berbohong!” kata Lee Soo Man.

‘dorrr… dorrr…’ akhirnya 3 pengawalnya mati.

 

“sudah kuduga, orang sepertimu tidak mudah memberikan rasa percaya namun mudah percaya pada sugesti yang menyesatkan….” Kata Jaejoong. Ia mengambil pisau yang tadi dijatuhkan Lee Soo Man dan memotong talinya, dan mengambilnya. Persis seperti yang ada di buku.

‘eh, yang namanya pelatuk itu yang mana? Lalu, ini kan pistol itu, yang aku pegang kan? Aku tidak tahu…. Pikir Kim Jaejoong! Dalam naskah, sang puteri menarik pelatuk pistol dari masa depan. Apa yang ada dan dapat ku tarik?’ kata Jaejoong. Ia pun mengambil percobaan pertama dan…

‘duaggghh…’ pistol itu mengenai dada Lee Soo Man. Dia terkapar dan tidak bergerak. Jaejoong pun tertawa…

“hiiiih… horeee! Aku menjadi puteri yang ada di buku…. Tapi siapa yah pangeranya? Yunho kah? Dan aku tahu… nenek sihirnya pasti dia. Makanya nenek sihir, jangan jahat. Tidak dibuku… tidak di dunia nyata. Kau selalu jahat…. Ingat, orang jahat tidak akan selamat… itu kata baginda raja yang ada di buku juga… sudah akh, aku harus pergi… dadah… semoga kau kembali ke jalan yang benar, dan semoga kau tenang disisi-Nya… eh” kata Jaejoong. Lalu dia pun berlari seperti anak kecil yang baru mendapat permen besar.

 

Namun, ternyata Lee Soo Man hanya berakting.

“hah, kau pikir aku yang masuk ke dalam perangkapmu. Kau yang masuk ke dalam perangkapku…. Lihat, akan ku bunuh kau bersama Jung Yunho. TERKUTUKLAH KAU KIM JAEJOOONG!!!! TERKUTUKLAH KAU JUNG YUNHOOOOO…”

 

 

 

*****

 

Sementara itu, Yunho melakukan perjalanan yang extra cepat dan extra jauh untuk menyelamatkan Jaejoong. Sekalipun ia harus menyerahkan diri pada pihak kepolisian. Ia rela, asalkan Kim Jaejoong-nya selamat. Setelah berjalan selama 2 hari, ia pun sampai.

“Polisi…. Polisi… Polisi…”

“wae?” kata seorang polisi.

“tolonglah tuan, apakah anda tengah mencari perusahaan yang menjual organ tubuh, bayi bayi elektronik, yang melakukan pembunuhan untuk dijadikan bahan baru dengan teknologi?”

“yah! Namanya SM.Corp…”

“aku tahu dimana letak persembunyianya…. Bukankah mereka sedang buron?”

“ya!”

“aku tahu dimana tempatnya, sekaligus aku akan menyerahkan diri secara damai..”

“siapa kau?” kata polisi itu. Yunho bergegas mengambil kartu pengenalnya.

“Choneun Jung Yunho-rago Immnida…. Akulah pemimpin operasi dari semua itu. Sementara pemimpin perusahaan dan CEO adalah Lee Soo Man…”

“tidak kusangka kau akan menyerahkan diri… tapi sebelumnya, kau harus tunjukan kepada kami dimana letaknya. Baru kau akan kami introgasi dan tahan…”

“ne, tapi tolong selamatkan seseorang yang bernama Kim Jaejoong…”

“siapa dia?”

“dia adalah salah satu ciptaanku, dia adalah kekasihku, dan dia sedang disandera dan diancam SM.Corp…”

“baiklah… tunjukan kepada kami. Dimana letaknya persembunyian dan perusahaan mereka…” kata polisi itu. Ia pun menelpon helicopter, beberapa mobil, motor dan banyak pasukan untuk mengepung SM.corp

“tidak kusangka, Jung Yunho akan tertangkap semudah itu..” kata yang lainya. Tapi Yunho hanya menunduk. Dirinya dipermalukan oleh dirinya sendiri. Tapi itu tak apa apa. Asal, Jaejoong selamat…

 

 

 

****

 

Jaejoong menelusuri setiap inchi dari perusahaan itu. Ia mengendap ngendap agar ia tidak terlihat seperti saat ia memata – matai Yunho kemarin. Ia mulai mencuri curi pandangan dari sana. Dengan menggunakan kemeja dan celana trendi. Ia takkan terlihat sebagai seorang yang sama diantara ciptaan Yunho.

“Mr. Smith…, itukah anda?” kata seseorang. Jaejoong pun berjalan kearah dekatnya.

“aku? Ya aku…. Memang…”

“ada apa tuan datang kemari?”

“yah, hanya mengecek dan memastikan milikku aman… investasiku..”

“oh, begitu! Apakah anda ingin menemui Lee Soo Man?”

“ya, aku sudah menemuinya barusan. Dia masih terlihat gagah..” kata Jaejoong.

“bagaimana dengan pekerjaan anda, Mr. Simth?”

“yah, terlihat membosankan memang. Walau keuntunganya banyak… tapi aku sedikit lelah…”

“anda butuh istirahat..”

“ya tentu saja! Aku ini manusia…” lalu tiba tiba ada seseorang yang datang.

 

“DIA BUKAN MR. SMITH! DIA BUKAN MANUSIA…. CEPAT TANGKAP DIA!!!” ternyata itu adalah seseorang yang tengah berlumuran darah bekas tembakan. Tepatnya, dia adalah salah satu pengawal Lee Soo Man.

“hey, dia itu gila!” kata Jaejoong. Lalu ada Lee Soo Man, Jaejoong sangat terkejut.

“hey, ada apa!”

“dia bukan Mr. smith kan!!! Dia orang lain…”

“apa maksudmu? Kau gila!”

“dia bukan Mr. Smith!”

“aku Mr. Smith…”

“kau ini bagaimana. Dia memang bukan Mr. Smith… tapi dia… KIM JAEJOONG!!!!!” kata Lee Soo Man. Sontak, Jaejoong langsung kabur.

 

“CEPAT TANGKAP DIAAAA… DIA HARUS LULUS SEGERA!!!!” kata Lee Soo Man. Jaejoong berlari cukup cepat. Ia mengambil rute sembarang arah, asal selamat. Karena ia tak pernah melewati ruang itu sebelumnya. Lalu ada 2 jalan. Ia mengambil jalan yang sebelah Kanan. Begitu juga seterusnya. Jaejoong terus menghindar, di luar. Ia berlari dengan mimic wajah tenang. Tapi di dalam hati, Jaejoong ketakutan amat sangat. Ia tak pernah merasa setakut ini, ia sebenarnya ingin menangis. Tapi ia tahu, kalau ia menangis…. Ia takkan selamat.

‘Yunho, Joongie takut…. Yun, Joongie takut tidak bisa melihatmu lagi. bagaimana nanti aku kalau aku tak bisa melihatmu lagi? nanti kau dengan siapa…. Aku takut..’ kata Jaejoong dalam hati.

 

 

 

*****

 

Sesampainya Tim penyelamat dan Yunho di SM.Corp, Yunho langsung meminta ijin untuk menyelamatkan Jaejoong. Anehnya, ia diberikan kesempatan untuk menyelamatkan dia meski ia sebenarnya telah menjadi tahanan polisi. Dengan berbekal senapan laras panjangnya. Ia mencoba menerobos pertahanan SM yang sudah dirobohkan dengan mudah oleh tim penyelamat.

“boo Jae… dimanakah kamu!” kata Yunho sendiri. Ia pun mencoba memanggil nama Jaejoong.

“JAEJOOONG…. DIMANAKAH KAU! JAEJOONG… INI YUNNIE MU, JUNG YUNHO..” dengan sisa kekuatanya yang habis dia pakai untuk perjalanan ke pos polisi terdekat untuk menyelamatkan Jaejoong dengan berjalan kaki. Ia mencoba bertahan.

“JAEJOOONG…” ia mencoba teriak. Tapi suaranya habis. Rasanya ia tak mampu melakukan apapun, rasanya ia ingin mati saja. Tapi bagaimana dengan Jaejoong? Pikirnya… kakinya sudah lemas, badanya sudah kotor penuh debu, rambutnya acak acakan tak karuan karena ia sejak tadi bertempur sendirian melawan mantan perusahaan yang ia kembangkan dengan Lee Soo Man.

 

Ia pun sampai ke lantai tempat control, ia melihat pemandangan yang tidak enak dimatanya. Yang membuat dirinya sakit. Jaejoong tertahan Lee Soo Man yang menodongkan pistol ke arahnya. Sementara pintu masuknya dibuka, walau dibuka… tapi bila ia menerobosnya. Ia akan tersengat listrik..

“kau akan mati Kim Jaejoong….” Kata LeeSoo Man. Segera Yunho berteriak.

“KIM JAEJOONG! LARILAH! LEMPAR PISTOLNYA KE ARAH LAIN SEJAUH MUNGKIIIIN! CEPAT!!! KALAU KAU MENCINTAIKU, SELAMATKANLAH DIRIMU SENDIRI…” Yunho berteriak sekuat tenaga. Lalu ia terjatuh.

 

Sementara Jaejoong langsung mengambil pistol itu dan melemparnya kesembarang arah. Ia pun lari, ia hendak keluar dari ruangan yang bulat itu. Namun Yunho mencegahnya.

“JANGAN COBA KELUAR DARI SANA!!!! KAU NANTI BISA MATIII!!! TERUS MENGHINDAR DAN AMBIL KUNCI YANG ADA DI SAKUNYA UNTUK BEBASKAN DIRIMU!!!” Yunho kembali berteriak. Tanganya bergetar, ia ketakutan…. Bukan takut dirinya akan mati… tapi takut Jaejoong yang mati.

 

Jaejoong segera berlari memutari ruangan itu. Terdengar bunyi pistol kearahnya dengan cepat.

“JAE! MENGHINDAR! BERSEMBUNYI! JADILAH ANAK PINTAR JAEJOONG!!! AKU TAHU KAU JENIUS!!!! BERPIKIRLAH SEPERTI SAAT KAU ADA DI LUAR RUANGAN INI…” Yunho mengomandoi Jaejoong.

“AKU BISA YUNNIE…” akhirnya, Jaejoong malah menambah kecepatan berlarinya. Ia segera berlari berlawanan arah dengan Lee Soo Man dan.

‘duakkkkk….’ Jaejoong menendang Lee Soo Man. Ia sempat kesakitan, namun ia langsung menembakkan pistol itu kearah kaki Jaejoong.

‘dorrr…’

“aww… appo…”

“Joongie!!!” Yunho setengah berteriak. Dirinya tidak kuat lagi untuk berteriak. Ia merasakan sangat sakit ketika ia melihat tubuh mulus Joongie terkena peluru di bagian kakinya.

 

Jaejoong berlari memutari ruangan itu. Ia mencoba menambah kecepatan dengan kakinya yang pincang sebelah. Namun ia sudah kelelahan, ia ambruk ke bawah. Air matanya mengalir. Yunho ikut menangis. Lalu…

‘dorrr…’ kini resmilah Kaki Jaejoong tertembak dua – duanya. Ia ambruk. Lalu berbalik badan. Ia melihat darahnya yang mengalir dari kedua kakinya.

“matilah kau, Kim Jaejoong! Pengacau kecil yang cantik…” kata Lee Soo Man.

Sementara itu. Yunho berdiri dengan kakinya yang bergetar, dipegangnya pistol yang hanya 1 buah peluru lagi. ia memegang pistol itu. Dan bersiap untuk menyelamatkan Jaejoong.

“ya tuhan, jika aku mati karena menyelamatkan Jaejoong. Aku mohon, bahagiakanlah dia hidup di dunia ini. semuanya aku serahkan padamu, termasuk Jaejoongku yang menjadi anugrah terindah dalam hidupku…. Amin..” katanya. Lalu ia segera mengambil ancang ancang untuk melompat. Ia pun melompati pintu listrik itu dengan luka karena tersengat listrik bertegangan tinggi. Dan….

 

‘dorrr…’ satu tembakan tepat dibagian jantungnya Lee Soo Man membuat ia terjungkal kebelakang. Sementara Yunho Jatuh dengan keadaan memeluk Jaejoong setelah menariknya dengan seluncuranya. Kini kepala Yunho ada di tubuh Jaejoong.

 

Yunho melihat kearah Jaejoong yang menutup matanya. Ia pun memuntahkan darah segar yang cukup banyak di badan Jaejoong. Jae memandang kepala Yunho. Segeranya ia melentangkan tubuh Yunho dan duduk disampingnya dengan memegang tanganya. Jaejoong mengeluarkan air mata dan menangis.

“Yunnie… hiksh…”

“wae…. J- jaejoongie?” kata Yunho terbata bata.

“kenapa kau lakukan ini? hiksh…”

“kakimu terluka, Boo…”

“tapi sekujur tubuhmu kesakitan, Yun… hiksh… hiks…” kini Jaejoong menangis sambil meringis kesakitan.

“gwenchan-ah Boo.. asal kau selamat, aku jadi baik baik saja…”

“kau jahat Yun…. Kau buat aku menangis… hiksh… hiks… Yunnie…. Hikshh…” tangisan Jaejoong lama kelamaan semakin keras. Yunho yang sudah menangis segera mengecup kening Jaejoong. Jaejoong bersandar di dada Yunho. Awalnya ia rasakan tangan Yunho yang memeluknya. Namun pelukan itu lepas. Mata Yunho tertutup.

“Yun…. Yunnie…” Jaejoong menggerak – gerakan tubuh Yunho untuk membangunkanya. Tapi usahanya gagal.

“Kajima….. Tteona-jima Yun.. hiksh…. Kajima….. Mianata Hajima…. Yunnie….. Kajima….. hiksh…. Yunn… Jebal Dorawajyeo…. Hiksh….. Yun! Bangun…. Jangan tinggalkan.. hiksh..  Joongie….. Yun…. Hiksh…” Jaejoong benar benar terluka. Lalu ada sekumpulan polisi yang mengepung Yunho.

“kau Kim Jaejoong…”

“ne, tolong selamatkan Yunho…. Hiksh…” kata Jaejoong. Kepala polisi itu mengangguk.

“ayo ikut kami….” Katanya.

 

 

 

*****

 

Jaejoong tampak shock saat semua diberitahukan langsung padanya. Ia seakan ingin menyangkal bahwa Yunho harus dipenjara karena tuduhan membunuh komunitas, menjual organ illegal, dan merampas Hak azasi manusia. Tapi ia cukup bersyukur, Yunho masih bisa diselamatkan.

“jadi… setelah ia bangun. Ia langsung akan dikirim ke penjara….”

“ya!”

“aku mohon, jangan berikan ia hukuman yang lama. Kau tidak tahu betapa baiknya ia padaku, ia yang mengajariku tentang segala hal. Dia juga yang menyelamatkanku… kalau ia tidak menyelamatkanku aku mungkin bisa mati… aku mohon! Ia mengajariku bagaimana aku hidup, bagaimana aku bertindak, bagaimana aku harus berjalan, berlari ataukah diam, dan dia mengajariku tentang cinta….” kata Jaejoong. Lalu ada seorang namja berjidat lebar yang datang…

 

“mohon ijin memasuki ruangan, Choneun Park Yoochun Immnida… aku akan menjelaskan sesuatu pada kalian…” katanya. Jaejoong melihatnya.

“namaku Park Yoochun, dan aku adalah salah satu kerabat dari Jung Yunho. Aku akan memberitahukan sesuatu kepada kalian…”

“katakanlah..”

“jadi seperti ini, 5 tahun lalu… awal mula terbentuknya perusahaan itu adalah keinginan Lee Soo Man menguasai dunia. Dan Jung Yunho, awalnya adalah korban pertama yang ia mangsa untuk diambil organ tubuhnya. Namun, karena Yunho itu orang pintar. Soo Man membunuh orang tua Yunho hingga tersisa adiknya saja, agar adiknya tidak dibunuh. Yunho berlutut kepada Lee Soo Man agar adiknya tidak dibunuh. Ia mendapatkanya, tapi ia harus bekerja seumur hidup ditangannya. Karena tak punya pilihan, ia hanya bisa menyetujui itu. Akhirnya…. Dengan bantuan kepintaranya. SM Corp berhasil menjadi perusahaan illegal terbesar di dunia yang paling buron….. jadi Yunho sebenarnya adalah korban pertama dari kekejaman Lee Soo Man. Dahulu, ia sering dipukul dan disuruh melayani wanita wanita kaya yang kesepian karena suaminya tidak ada. Itulah masa remaja Jung Yunho…” kata Yoochun. Jaejoong yang mendengarnya tercekat.

“seperti itukah?”

“ya! Makanya saya meminta anda mempertimbangkan hukuman nantinya…” kata Yoochun. Ia pun menyerahkan sejumlah bukti ke tangan polisi dan kejaksaan.

“oke! Kami akan berdiskusi…” katanya. Yoochun lega, begitu pula dengan Jaejoong. Lalu Yoochun menarik Jaejoong.

 

“kau siapa?”

“bukankah aku sudah bilang padamu, namaku Park Yoochun. Kim Jaejoong…”

“Yoochun-sshi… aku ingin melihat Yunho…”

“andwae… dia dalam perawatan dan pengawasan ketat polisi. Sebentar lagi dia akan baikan… tapi ia akan segera diadili dan masuk dalam penjara…”

“aku ingin melihatnya…” kata Jaejoong. Yoochun menggeleng.

“tidak, Jaejoong… kau tidak bisa. Aku pun sama…. Kita berharap saja yang terbaik untuknya…” kata Yoochun.

“dia akan selamat?”

“pasti!”

“dia baik baik saja…”

“tentu saja!”

“oke…. Aku akan menunggu…” kata Jaejoong……

 

 

 

****

 

Vonis sudah dijatuhkan, 7 tahun penjara adalah yang Yunho dapatkan. Itu memang adil, ia berusaha menyembunyikan kejahatan orang lain… itulah hukumanya. Tapi orang orang cukup puas, karena Yunho juga sebenarnya korban.

Yunho memasuki mobil polisi. Wajahnya ia tundukkan karena menahan malu. Ia masuk ke dalam mobil. Walau diluar banyak yang mencaci maki dirinya. Ia ingin menatap wajah Jaejoongnya untuk terakhir kalinya. Namun ia tak bisa…

Beberapa meter dari kerumunan itu, Jaejoong memandang dengan tatapan kosong. Tanganya membawa buku buku ilmu pengetahuan yang ia baca. Ia hanya bisa menghela nafasnya yang tercekat.

“aku akan menunggumu…. 7 tahun lagi… Jung Yunho..”

Langit mulai gelap, mobil itu sudah pergi dari hadapan Jaejoong. Pergi membawa kekasih hatinya. Walau sakit, Jaejoong akan menerimanya. Ia tahu, suatu saat ia akan bersamanya lagi.

 

 

 

*****

 

~@7 tahun kemudian~

Langit tampak cerah. Aneh, musim dingin ini benar benar cerah. Seorang namja keluar dari kantor polisi dengan menggunakan jaket hitam. Langkahnya tegap, wajahnya rupawan, dadanya bidang, tubuhnya cukup berotot namun seksi, ia sedikit menggondrongkan rambutnya. Ini hari kebebasan baginya

Ia pun melangkah tegap ke luar, tujuanya entah tahu mau kemana. Ia sudah tak punya apa apa maupun siapa siapa. Yang ia tahu, ialah sebuah pertanyaan : bagaimana ia harus bertahan hidup.

 

“eoh, kau lupa padaku?” kata seseorang. Ia terus melangkah. Tanpa mempedulikan apapun.

“kau melupakanku?” ia kembali berjalan. Yang berbicara malah menjadi marah.

“Yakkk…. Kau melupakanku!!!!” ia mengencangkan suara.

“APA???? MAK….. SUD… MU…” namja itu kaget setengah mati. Melihat namja cantik menggunakan jaket bulu berwarna biru, bibirnya berwarna merah muda, kulitnya putih seperti manekin,  ia membawa 2 tas. Satu tas belanja, dan satu tas untuk buku. Ia juga membaca buku. Terpasang di cincin jari manisnya tulisan ‘YUNJAE’, juga gelang hello kitty, juga tindikan di telinganya. Ia juga menggunakan kacamata. Sementara ia terperangah.

“apa?? Mau melangkah lagi keluar? Satu langkah kuhabisi kau didepan umum…” katanya ketus. Ia mempoutkan bibirnya. Benar benar manis.

“kau…” Yunho benar benar hilang kesabaranya. Ia pun membuka paksa buku yang ia baca. “siapa kau?” kata Yunho.

“YAKKK… KAU BENAR BENAR TIDAK MENGINGATKU JUNG YUNHO!!!! Kalau tahu begini, aku takkan menjemputmu…” ia menendang kaki Yunho. Ia pun terperangah kesakitan. Yunho jadi ingat, saat seseorang melakukan hal yang sama saat ia membunuh Lee Soo Man.

 

“boo… jae…” Yunho memandangnya lekat lekat. Ia pun menyentuh pipinya. Lalu memeluknya.

“yaaakkk… kau apa apaan lagi! sudah tidak mengingatku…. Menyentakku…. Dan sekarang?? Kau memelukku!! Kau gila…” kata Jaejoong. Ia membenarkan kacamatanya.

“Boojae… kau Boojae ku. Kim Jaejoong, kenapa kau berubah! Rambutmu… pasti habis diwarnai… ada tindikan di telingamu… dan kau pakai aksesoris.. apa yang terjadi!”

“heh…. Dunia Fashion selalu berputar. Lagipula, apakah aku harus menggunakan baju berwarna putih yang kamseupay eoh?” kata Jaejoong.

“ayolah Boojae, kenapa kau jadi seperti ini. aku minta maaf ne? mianhae…” ia memberikan deathglarenya pada Yunho. Yunho sedikit terkejut. Lalu ia mengembungkan pipinya.

“okey! Never mind…. Take this and bring it to our home..” kata Jaejoong.

“eoh, sejak kapan kau bisa berbahasa inggris?” Yunho terkejut.

“hiyaaaaa… kau ini! tentu saja aku belajar, bukan mencuri… cepat bawakan ini. chakkaman…” kata Jaejoong. Yunho pun mengambil barang belanjaan Jaejoong.

 

“kau banyak berubah, Boo..”

“tentu saja! Ini sudah 7 tahun woy!” kata Jaejoong. Ia berjalan layaknya model, tapi benar benar anggun. Yunho makin terpana.

“aku pikir aku akan terlunta lunta selamanya, ternyata…. Ada malaikat dari surga yang tuhan berikan untukku.. sudah baik, cantik, manis, cerewet lagi.. yang mencintaiku. Kan?”

“kau pikir untuk apa aku menjemputmu pulang eoh? Untuk melempar sepatuku kearahmu? Kau mau aku lempar sepatu?” kata Jaejoong.

“andwae, boo…” Yunho menggeleng dengan cepat dan memelas. Ia memang takut akan lemparan sepatu.

“aku tahu, kau takut ku lempar sepatu kan! Makanya cepat! Aku sudah kedinginan…” kata Jaejoong. Yunho pun tersenyum, Jaejoongnya tumbuh dengan cepat. Tanpa ia ketahui..

 

 

 

*****

 

“Boo… apa yang selama ini kau lakukan?”

“aku? Selama ini aku menunggumu… menghitung hari untuk bertemu denganmu…”

“apa saja yang kau lakukan di sini?”

“aku Kuliah, Bekerja di sebuah kedai kopi, mendapat beasiswa, kursus menyanyi, bahasa inggris, bahasa jepang…. Sebenarnya, awal awal aku hidup di dunia luar aku dibantu Yoochun. Namun, Yoochun hanya membantuku selama 6 bulan karena dia harus pindah ke Amerika Serikat. Sehingga selama 6 tahun lebih aku hidup sendiri..” kata Jaejoong sambil memasak. Ia membuat Ramyun untuknya dan Yunho.

“kau tak pernah kekurangan uang kan?”

“hmm… itu sih sempat. Tapi aku bisa bertahan… toh, uang bukan segalanya…” kata Jaejoong. Ia memandang namja cantiknya itu. Dia sekarang sudah seperti manusia seperti biasa.

“ini, aku buatkan ramyun…. Tadinya aku mau buat pesta kejutan. Tapi gara gara dosen killer itu, aku tak bisa berkutik…” katanya. Ia pun melepas kacamatanya.

“kau Nampak cantik, boo…” kata Yunho. Jaejoong tersenyum, pipinya memerah.

“Gomawo, Yunnie..” kata Jaejoong. Ia menunduk, membuat Yunho semakin gemas. Ia mendekat kearah Jaejoong lalu memeluknya.

“jangan terlalu erat… pinggangku rapuh!” kata Jaejoong. Yunho memindahkan pelukanya. Menjadi kebagian lenganya. Didekapnya Jaejoong yang sudah memerah.

“Saranghae, Joongie…”

“nado saranghae… Yunnie..”

“Joongie-ya!”

“wae?”

“mau tidak, malam malam kita…. Errhh…. Check In…”

“hmmm…. Apa?”

Check In….”

“YAAKKKK… KAU INI JUNG YUNHO! OTAKMU KOTOR SEKALIII!!!! BERSIHKAN SEGERA PIKIRAN ITU….” Jaejoong memukul Yunho menggunakan sendok sayur yang ada didekatnya.

“aww.. appo… kau ini! mau yah…. Mau..” kata Yunho.

“ani!”

“mau..”

“mau!”

“Jung Yunhoooo…” Jaejoong berkacak pinggang. Yunho hanya tertawa. Setidaknya, Yunho tahu… bahwa ada seorang malaikat yang datang untuk menemaninya di dunia…. Kim Jaejoonglah namanya…

 

 

 

TAMAT

Horeeeeeee…. First FF YunJae yang pertama neh. Gimana, absurd kan? Aneh kan? Gaje kan? Udahlah abaikan saja…. U.u, jangan lupa komentarnya okeeehh! yang gak komen gue sumpahin dibatrik *dibatrik : dilempar batu* sama Jaejoong *ketawa imut* Gomapta udah baca ^^

{FF} Pencarian buku Tatang Sutarma

Title : Pencarian buku Tatang Sutarma

Main Cast :

–         Jung Yunho

–         Kim Jaejoong

–         Park Yoochun

–         Kim Junsu

–         Shim Changmin

–         Author aka saya sendiri xD

Other Cast : Find It By Yourself

Genre : Humor, Comedy, Brothership, Family, Aneh, Ancur, Garing, Gak jelas

Rating : Yang Bohongan NC – 700 (?) dikarenakan ada adegan tak senonoh yang dilakukan member TVXQ. Yang beneran PG – 13. Milih yang mana hayooo? xDD

Author : Cassiopeia_Sarap (@CassiELForever)

 

Annyeong Cassideul~ *tebar CD Original TVXQ yang Catch Me*

Cassiopeia yang cantik, baik hati dan rajin menabung dataaangg… et, jangan ada yang lempar jumroh ke saya yah! Masa Twinsnya Jung Ah After School dilemparin jumroh. Tuh yang dilemparin Jumroh, si Changmomo… kan dia setan #digebuk

Okeh okeh eperibadih… saya hadir membawakan FF TVXQ yang mungkin agak ‘random’ di dunia Per-Cassiopeia-an (?). yah, maaf aja kalau saya emang berbeda dari Cassiopeia lainya apalagi dalam membuat FF. maklum cyiiin… baru kabur dari RSJ #eh

Okeh okeh, daripada gue ditaksir sama Jung Yunho (?) gara gara muka gue yang terlalu cantik cetar membahana alam raya badai tsunami gempa bumi longsor gerimis (?) mending langsung aja kita simak FF dari mahluk paling seksi (?) berikut ini… cekidooottt…

Note : Jaejoong – Emak, Yunho – Bapak xDD

 

 

STORY

 

Hari ini hari minggu, biasanya kalau hari minggu TVXQ libur. Nah, biasanya kalau libur mereka suka nonton. Kalau gak nonton Cinta Pitri season 9, ya pasti nonton tutur tinular korea version yang dibintangi Hyorin SISTAR sebagai Nari Ratih dan Siwon SUJU sebagai Kamandanu-nya. Tapi Jaejoong n Changmin lagi nonton Awas Ada Sulli #eh Sule berdua. Yang lain? Pada kemana yah…

“Mak! Min mau nanya…” kata Changmin.

“apaan min? tuan maminya cantik yah kayak Joongie?” kata Jaejoong kepedean sambil ngasih puppy eyes. Yang dikasih puppy eyes langsung tobat tuh #pLak

“hah? Ogah! Lu mah kayak kanjeng mami…” kata si Changmin sambil ngembat gehu pedas dari warung sebelah (?).

“daripada lu, kayak si kanjeng pakde… weeekkk…” Jaejoong kagak terima. Lalu ada yang nangis hebat. Sampai duo JaeMin nutup telinga.

 

“huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….. ummaaaaaaaaaaaaa…. Changmiiiiiiiiiiinnn…” Junsu tereak tereak sambil nangis. Sambil bawa boneka simsimi (?) yang bulet, bantet, kuning hidup lagi -.-

“aduuuhh… Suiiiiiiee… kenapa sih? Yoochun ngejahilin kamu? Heuh? Mana dia mana? Ntar sama Umma gebuk tuh anak..” kata Jaejoong sambil benerin roll rambut dan bawa sapu lidi dari kebon sebelah.

“Ummaaaa…. Su-ie….hikkshh… Su-ie… hikkkshh..” Junsu nangis kayak anak yang gak dikasih ballon. Sementara Jaejoong udah kayak emak emak glamor tukang arisan bareng ibu ibu PKK. Deuh -_-

“Su-ie kenapa?” Tanya Jaejoong.

“Su-ie gagal audisiiiiii… hiiikkshhh…. Su-ie kan mau jadi artis… tapi gagal audisiiii…. Hiksh! Hikshh..” Su-ie nangis. Akhirnya Jaejoong mangku Junsu di kursi. Bisa dibayangin absurdnya tuh scene. Bagaimana bisa duckbutt milik Junsu kuat dipangku Jaejoong yang udah kurus? Ck, si tuan jung mana nih? Anak bejibun kagak tanggung jawab ama bini…. #digaplok

“emang Su-ie gagal audisi apa?”

“Hiksshh… Hiksshh… Junsu ikut audisi softex alias pembalut tapi gak diterima…. Padahal kata jurinya Junsu udah unyuuuu…. Huwaaaaaaaaaaaaaaaaa…..” Junsu ngamuk ngamuk. Seketika juga si Junsu dijatuhin ama si Jaejoong. Dengan deathglare ala cinta pitri. Jaejoong ngamuk.

“YAIYALAH KAGAK DITERIMA, ELU COWOK BEGOOOOO…. NYANG PAKE PEMBALUT ITU CEWEEEEKKKK…” Jaejoong angkat sapu lidi. Junsu langsung ngamuk sambil nangis.

“Hueeeeeeeee…. Emaaaakkkk….”

“eh, mak mak… lagian kalau kita kita pake softex yang ada jadi hotdog lima rasa. Asem manis satu, pedas satu, barbeque satu, keju satu, sama jumbo satu… bener kan mak! Duh, ane jadi ngiler….” Kata Changmin.

Yang ngerti ama omongan Changmin yang diatas ketauan pernah baca FF NC -___________-

 

“anjrit sarap lu, yadong kambuh…” kata Jaejoong.

“assalamualaikum…” Yoochun n Yunho dateng. Kagak tahu dari mana, yang jelas baru balik.

“etdah darimana lu, Chun! Punya adek kagak dijagain…” kata Jaejoong sambil berkacak pinggang. Deuh, uke sangath ini -_-

“hah! Beneran deh mak… ane tuh jaga adek dengan baik mak…”

“bohong lu! Nih buktinya si Junsu ngamuk ngamuk tadi… darimana aja lu ama babeh lu?” kata Jaejoong.

“apaan mak? Adek gue mah dibawa bawa dari tadi… bukan cuman gue aja yang bawa adeknya. Babeh juga suka bawa… wong itu udah nempel dibadan…” kata Yoochun.

‘Pletakkkkk…’

“BUKAN ADEK YANG ITU UCHUUUUNNN… TAPI ADEK KANDUNG LU SI JUNSU!!!!” kata Jaejoong sambil lempar bakiak fir’aun. Ntuh bakiak panjangnya udah kayak jalan anyer – panarukan. Saking panjangnya, ntuh bakiak muat dimakan se RT. Bentar… ini bakiak atau lontong? Oh iya, yang ngerti percakapan Jaechun diatas berarti ketahuan sering baca FF NC. Lama lama ni FF kayak ngetes segimana jauh Cassiedeul baca FF NC ==v

 

“apaan sih berisik mulu?” kata Yunho.

“cih! Lu kagak tahu apa – apa! Udahlah… Hwayoung gak mau gini terus… Hwayoung mau keluar dari T-ARA!!!”

“deuh Mak…. Hwayoung mah udah keluar dari T-ARA beberapa bulan yang lalu –“ lagian emak ngaku ngaku Hwayoung T-ARA. Nyadar umur mak -___-“ kata si Changmin.

“yaudah deh kalau gitu, Manohara mau pulang aja ke Indonesia… Manohara gak kuat jadi puteri Kelantan. Manohara gak mau jadi istri sultan..” Jaejoong nambah ngawur. Orang Manohara-nya juga udah ke Indonesia. Ketahuan kan si Jaejoong tukang mulungin Koran lama di TPA sebelah -_________-

“doh! Lama lama gue bunuh diri juga… Bini salah gaul, anaknya koplak…. Ck! Tuhan, kenapa mahluk paling seksi sedunia ini harus menderita? Apa salah ibu Aim ya awoh… apa salah bapak aim…”

Tuh, makin absurd kan ceritanya. Obat Author ada yang bawa gak?? -___-

‘kriiiingg… kriiiiing…. Kriiing..’ telepon berbunyi. Junsu ngangkat teleponya.

“Halohh? Iyah… sama Kim Junsu disini… apaahhh??? Ciusan?? Yaudah.. ntar kita kesana…” telepon pun ditutup.

 

“Mak, Bapak… Hyung.. Min… kita dipanggil author nih!”

“hah? Emang ada apaan?”

“katanya ada sesuatu yang ada dihatimuh gitu deh…. Penting kayaknya..”

“yaudah… kita capcus cyiin… Yun! Starter bajaj segera… kita bakal jadi mata mata seksehhh…” kata Jaejoong.

“mata mata sih mata mata… tapi kenapa harus pake bajaj?? Deuh sarap -_- “ kata Changmin sambil megang kepala.

 

 

 

****

 

Author lagi duduk duduk manis di kursi author. Nama author? Kagak penting banget deh? Umur? Yang jelas belum seudzur Lee Sooman. Gueh adalah detektip internasional tingkat RT di Korea ini. perawakan gue? Hmmm… 11 – 12 lah ama Jung Ah AFTERSCHOOL. Tadinya, gue adalah calon member F(X) ke enam dan calon member AFTERSCHOOL generasi ke 6. Tapi gue menolak tawaran itu karena gue tahu… kalau gue masuk F(X) atau AFTERSCHOOL. Kecantikan gue yang cetar membahana ini akan menutupi dunia.. wuakakakakakakka… #ditendang

“Thor…. Thor! Where Are You!”

“Im Here Chun, gue disini… duduk dulu. Ada misi penting buat elu elu semua yang mau permintaanya dikabulin…” kata gue, tapi gue melihat sesuatu yang janggal dari diri Jaejoong.

 

“Jae! Kenapa lu pake daster?”

“eh, iya thor… salah kostum! Hehehehehe…”

“itu daster lebaran haji kemaren yah! Waktu lu kurban kodok (?) itu…”

“hehehehe… iya thor!”

“pasti belum lunas yah?”

“iya thor, belum lunas daster yang ini. abis si Yunnie sih, pelit banget jadi orang…”

“daster segitu bejibun di rumah masih mau ngambil lagi di tanah abang… aslinya gue setres!”

“curcol lu -____- okeh, gue punya misi buat lu berlima. Kalau lu bisa menyelesaikan misi ini. keinginan kalian pasti terkabulkan…” kata Author.

“HAH? CIUSAN THOR?”

“iye, enelan deh… misinya adalah…..”

.

.

.

.

‘jeng jeng….’

“PENCARIAN BUKU TATANG SUTARMA!”

‘gubrakkkk…’ member TVXQ pingsan.

“gue pikir apaan Thor! Hah… boro gue datengin…” kata Changmin.

“eh, denger dulu! Dunia membutuhkan kalian… bentar lagi Negara api menyerang nih! Desa konoha membutuhkan pertolongan kalian..” kata Admin meles meles kayak tukang es teler -_-

“emang ada apaan sih, sampe kita kudu nyariin ntuh buku yang ada di si sule itu?” kata Jaejoong.

“jadi gini nih… dahulu kala, ada seseorang yang namanya tatang sutarma. Itu kesaktianya melebihi si Kamandanu… si Tatang Sutarma itu punya buku yang bisa bikin dunia ini tentram kembali. Tapi sayangnya, nenek gue yang masih perawan (?) gak suka kalau dunia ini balik tentram kayak jaman dulu, apalagi sama Tatang Sutarma. Usut punya usut, nenek gue itu naksir ama Tatang Sutarmanya. Tapi ditolak karena terlalu cetarrr membahana (?) tuanya.  Nah, jadi dia dendam dan ngebunuh si Tatang Sutarma… dia pun niat ngambil buku itu. Pas udah ngambil, si buku itu nyiksa dia sampe dia mati kecekik. Nah kalian harus ngambil buku itu kalau mau dunia tentram aman loh jinawi lagi. liat, sekarang tuh orang orang udah mulai gila… contohnya gini. Masa danau namanya DANAU TEMPE? Masa Jawa dipake nama Rempah? Masa Lautan ada airnya?”

“ini siapa yang begok sih -_- kalau lautan gak ada airnya. Bukan lautan namanya -___- Thor, ketahuan kan. SD lu juga nyogok pake ikan asin 2 piring -_-“ kata Yoochun sambil manyun. Deuh, ini anak minta dicipok. Sini gue cipok #pLok

“etdah.. itu aib woy! Jangan dibilangin ke siapa siapa..” gue ngasih deathglare termanis (?) yang pernah ada didunia. Saking manisnya, gula aja jadi kalah manis ama gue. Iya gak? Iya aja deh.. *maksa*

“iya iya…” kata Yoochun.

“ini petanya…. Nah ini Hape Esia hidayahnya…”

“lah thor, kenapa kudu make hape esia hidayah! Anak SD juga mikir mikir dulu kali kalau dikasih Hape kayak ginian..” Yunho protes.

“oh, plis lah! Cuman Hape esia hidayah yang bisa bikin kalian tobat. Nanti, kalian harus ke rumah Tatang Sutarma di desa Upin Ipin… itu letaknya di kampung durian runtuh dibelakang TPU Jeruk Purut, ambil bukunya di rak piring…”

“Hmm.. yaudah deh -____- ! Tapi ini demi Desa Konoha, yeh!” kata Yunho.

“iyedah -__- terserah lu…. Sekarang ambil peralatanya! Yah, kayak kacamata renang (?) kolor pink (?), Lipgloss Hijau (?), dan lain lain sebagainya..”

“si author obatnya belum diminum…”

“kok tahu?”

“HIYAA!!! SI AUTHOR LOLOS DARI RSJ!!!!!” TVXQ buru buru kabur.

“woy! Woy! Ambil dulu peralatanya… gue tahu, gue kabur dari RSJ… eh, segitunya banget ama RSJ… wong gue tahu. Lu tuh alumni RSJ..”

“dikira sekolah apah? -..- Ah, sana loe min! balik ke kamar loe…”

“ogah banget! Sana loe pade pergi ambil barang atau gue seret loe ke RSJ lagi..”

“OGAAAAAHHHHHH…” TVXQ langsung ngacir. Deuh, sesame member rumah sakit jiwa jangan kayak gini yah! Harus rukun tentram aman damai loh jinawi… jangan saling menggilakan karena emang semuanya udah pada gila -…-

 

 

 

*****

 

“barang apa aja yang elu bawa Yun?” Jaejoong nge-check.

“hmm… pistol laser siap saji (?), Bom Asap dari bekas pembakaran sate mang dadang, karpet terbang aladin, lampu botol…”

“ngapain lu bawa lampu botol?”

“alah.. kalau kita terdesak kita bisa meminta sesuatu dari sini! Ini senjata terakhir kita…” kata Yunho.

“terus, Suie lu bawa apa??”

“Suie bawa laptop si Unyil, modem 24 karat (?), bunga melati suzanna, pisau cap kerupuk udang deh…”

“oke, bagus! Yoochun…”

“bawa kamera 5 kilometer (?), Air 2 lusin (?), Kerupuk 1 liter (?), sandal 1 kilogram, dan secarik busur (?)” kata Yoochun.

Disini, keliatan banget kan.. Yoochun lulus SD nyogok kangkung 2 iket -__- ah lu, jidat aja lebar… isinya pasti dijadiin tempura -___-

“-________- udah ah sana… minggat. Min, lu bawa apa…”

“cuman bawa satu hal yang penting…. Kantong Doraemon!!” kata Changmin bangga.

“cuman bawa atu?”

“yaiyalah… di kantong doraemon banyak hal! Yaudah yaudah, ntar Changmin bawa kartu kredit, uang tunai, emas, berlian, IPad, Iphone, Blackberry sama Esia Hidayah (?)…” Changmin langsung masukin barang barangnya ke rangsel warna ungu ungu jomblo. Min, plis…. Jangan tunjukan kejombloanmu..

“etdah, itu kantong siapa? Kantong si Dora yah?” kata Jaejoong nuduh Changmin maling.

“iye ini kantong dora, gue pinjem dari dia..”

“Uang ada, Emas ada… tapi kenapa kantong pinjem? Haduh… ancur dah! Kalau gue mah simple simple aja… catokan, roll on, mascara, high heels, eye shadow, lipgloss, ama baju rumbai rumbai ama ala SNSD, kan bagus ntar gue ngegantiin Jessica Jung. Jadi Jae-ssica Kim gituuuu….”

“GUBRAKKKKK….” Member TVXQ pada jatoh ke empang. Deuh, itu Jaemma niat nge-misi atau mangkal?? -_-

“udah lah! Ayo kita maju… tapi kita kesana pasti rempong… ada pesawat gak?” kata Yunho.

“Sukhoi SJ-15 jatuh ke gunung salak…” kata Jaejoong.

“jatoh kegunung salak? Suruh si Changmin makan dulu salaknya, ntar kita pake pesawatnya…”

“-______- udah lah, kita pake bajaj aja! Lets go eperibadehhh…” member TVXQ pun naek bajaj itu dengan riang gembira. Aneh, peralatan canggih eh transportasi desa -_-

 

 

 

*****

 

Keesokan harinya, saat angin mengalir, air bertiup, ayam mengeong, kucing berkicau dan matahari nyungsep, bulan kelelep…. Tepatnya malam hari. #absurd

 

“Hoammmhhh…. Eh, kita sampai nih! Di negeri Upin Ipin kan?” kata Jaejoong.

“iye! Udah Boo… ayo kita beraksi!” Yunho pun ngambil lasernya dari ransel.

“eh… ini kan gelap! Ada yang bawa senter gak?” kata Jaejoong. Semua menggeleng.

“kagak….” Kata semuanya kompak.

“njih, jadi harus gimana nih?” kata Jaejoong bingung.

“aha! Archimedes…” Yunho langsung ngambil jin botolnya.

 

“cing ciripit tulang bajing kacapit kacapit ku bulu pare bulu pare memencosna… jol pak dalang mawa wayang jek jek nong…” Yunho menyanyikan mantra untuk memanggil jin botol.

“huahahahahahahahaha….. gue jin botol terkeceh di dunia ini…” kata sesorang. Dia pun langsung tunduk ama Yunho.

“elu Jin botol? Cungkring amet -__- lu itu jin botol etopia yah! Kekurangan gizi kayaknya??” kata Yunho.

“ampun boss, gue lagi diet! Ciusan…” kata si Jin.

“nama lu siapa Jin?”

“nama gue, Kim Heechul!” katanya. Si Jin botol ternyata cantik. Rambut panjang sebahu, wajah feminim, mata bulat, pipi merah, tubuh seksi. Dia Jin atau Puteri ningrat sih? -_- Yunho mandeng Jin-nya pake nafsu. Deuh =,= waktu kayak gini masih ada yah buat kayak gituan…

“YUUUUUUUNNN… LU NIAT SELINGKUHIN GUE YAH! OH, CUKUP! SYAHRINI GAK MAU DIGINIIN… Huweeeeee..” Jaejoong nangis Bombay. Kenapa nangis Bombay? Karena dibawah matanya dikasih bawang Bombay bekas burger Changmin -_-

“etdah buset! Masa gue ngembat boss gue sendiri sih, ogah! Gue udah punya pacar, di china… nyang nyanyi My Logo itu loooohh 😛 keren kan?” kata Heechul sambil benerin rambutnya.

“gak uke gak jin botol sama aja….” Kata HoMinYooSu.

“okeh okeh! Lu minta apaan sih sampai harus minta ke gue?”

“gue minta senter! Lima! Cepetan…”

“oke deh…. Yeyeye Lalala Yeyeye Lalala… Majikan…”

“kenapa berenti?”

“nama lu boss, siapa?”

“nama gue? Jung Yunho..” kata Yunho kalem.

“Yeyeye Lalala… Yeyeye Lalala…. Majikan Jung yang ganteng… Majikan Yunho yang cakep…. Minta senter lima, dibayar kontan segera!!! Pwahhh…” akhirnya di tangan Heechul ada 5 buah senter. Semua pun langsung ngambil.

“tengkyu yah Jin…” kata Yunho.

“oki doki Majikan Jung” Yunho langsung mengkerlingkan matanya ala cewek cewek yang ada di Esenesdeh alias SNSD.

 

‘BUAKKKKKKKKK…’ Jaejoong tinju Heechul. Matanya merah, bibirnya Pink, mahluk apakah itu?? -_-

“Eh, Setan Kamfret!!! Jangan sok imut ama suami gueh! Apaan tuh, lebih aegyeo gue! Mau niat godain dia heuh? Lewatin dulu mayat gue!!!” kata Jaejoong. Heechul nyeringit.

“apaan sih! Sensi banget! Biasa aja kali… woles neng! Woles…” kata Heechul.

“woles woles… gue giles lu! Sana lu pergi ke botol lagi…”

“yeh! Iya deh, iya! Gila… majikan gue punya yang kayak gini! Buset banget yah! Yaudeh dah… daripada gue diomel – omel manding gue pergi. A-cha A-Cha! See Saw Seen… Bye!” si Jin Heechul pun menghilang. Jaejoong langsung ngelempar itu botol ke sembarang arah.

“jin genit! Gak usah deh punya jin kayak gitu…. Rempong banget tau!!” Jaejoong esduren #eh Emosi.

“yaudah lah.. ayo kita melanjutkan perjalanan lagi…” kata si Yoochun.

“lets go eperibadiihhh…. Ayo kita cari buku tatang sutarma!” kata Junsu. Mereka pun menulusuri sebuah kuburan. TPA JERUK PURUT… itulah namanya.

 

“Bapak! Ane takuuuttt….” Kata Junsu.

“tadi elu yang paling semangat kenapa takut? Ayo akh jalan… lo duluan gih! Anak cewek terlebih dahulu…” kata Yunho sambil nyengir kuda.

“ih si Bapak, bilang aja takut gitu!” Junsu misuh misuh.

“yaudah, emak aja yah! Yang duluan..” kata Yunho sambil puppy eyes.

“ndih -_- kagak berani ye! Ayo, Chun… duluan..” Jaejoong dorong Yoochun.

“yeh! Mak… kenapa kagak si Changmin aja? Kan dia setan tuh…” Yoochun tujuk tunjuk Changmin.

“halah, yaudah deh… gue duluan…” Changmin pasrah sambil yasinan. Ini setan atau pak ustad sih? Kalau pak ustad, ane yakin dah…. Cassiopeia yang agamanya islam pada pengen ngaji ama Changmin. Tapi pasti yang ada murid murid gak konsen ngaji, ustadnya ganteng sih…. 😛 #pLak

 

Mereka pun menyusuri kuburan itu bersama sama. Ada yang udah ketakutan, ada yang udah siap yasin, ada yang benerin tali beha (?), bahkan ada yang udah pipis dicelana. -_-

“Hihihihihihihi….” Seorang setan muncul dihadapan YunJaeYooSuMin. Rambut hitam, pake baju putih, mata merah menakutkan. Eh, itu ciri ciri Cassiedeul yang baca bukan? #digorok

“SETAAAANNNNN… SETAAAAANNNNN…. KABOOORRR!!!!!!” semua lari terbirit birit. Mereka pun sembunyi di sebuah pohon.

 

“Mak, ane tatuuutt…” kata Junsu.

“ikh! Diem.. Yunnie, BooJae takuutt… BooJae takut setan..”

“gue juga takut…. Chun! Usir gih… gimana kita bisa dapet buku tatang sutarma kalau kayak gini. Padahal impian ada di depan mata….” Kata Yunho.

“impian apaan, yang ada gue juga takut…” kata Yoochun. Changmin pun berdiri.

“gue adalah Evil Maknae alias Maknae setan…. Mungkin aja dia mau bernegoisasi ama gue…” kata Changmin sambil benerin jambul syahrini (?) nya. Dia pun berdiri dan nyamperin ntu setan. Lalu ngomong..

 

“@#$&&%%#&(^(….”

“)^&%%$&**&&??”

“Halah… **&%^%@@!$#^^$..”

“eh, si Changmin ngomong apaan ama ntuh setan?” kata Yoochun.

“kagak tahu… ntar gue panggil..” kata Yunho. “Amin…. Amin…. Changmin!!!”

“apaan pak? Manggil ane bae..”

“bae.. bae.. lukata Bae Suzy Miss A? kalau Bae itu mah ane doyan, unyu siiiihhh…” kata Yunho.

‘jedeplakkkkkkk…’

“Bae Apaaahhh? Mau selingkuh lagi???? gue kurbanin loe tahun depan..”

“ndih… dikira gue kambing apa? -_-“ tiba tiba si setan udah ada di depan YunJae.

 

“^&%*&%*&$%(&..”

“Hah? Apah? Speak English, please…” kata Jaejoong.

“%&%&%$(($#&)%#…” setan itu natep ke Yunho.

“EMAAAAAKKKK…. YUNHO TAKUUUTTT… KALAU KAYAK GINI MENDING GUE TOBAT SELINGKUH DEH!!!” Yunho tereak tereak kayak orang yang abis kecopetan. Gimana gak teriak teriak, ntuh setan horror pake banget.

 

“Min! cepet tolongin emak ama bapak…” kata Junsu.

“Min…. lu kan bawa kantong doraemon itu… dimana disimpenya..”

“disaku gue… nih..” kata Changmin sambil nunjuk sakunya. Yoochun pun ngodok ngodok itu kantong..

“CEPETAN MIIINN!!!!! GUE UDAH MAU SERANGAN JANTUUUUUNGGG…” kata Yunho. Dih, tampang heavy metal.. tapi pas ketemu setan kok jadi Heavy Rotation? -_-

“cepetan Hyung! Kasian emak bapak…” kata Junsu.

“iya, bentar bentar…” kata Yoochun. Ia cepet cepet ngodok saku lalu dapatlah sebuah benda..

“TARAAAA…… KONYAKU PENERJEMAH!!!!” Yoochun ngangkat Konyaku itu dengan tinggi.

‘gubrakkkkk…’ MinSu langsung pingsan. Tapi Yoochun langsung lari dan bagi lima ntuh konyaku.

 

“pak, makan konyaku ini pak… biar bisa tahu bahasa dia!” kata Yoochun.

“iya deh… mana konyakunya. Biar gue makan..” kata Yunho. Yoochun pun masukin ntuh bagian konyaku ke Yunho. Sekarang Jaejoong.

“mak, nih… makan konyakunya mak… tuh ane juga makan!” kata Yoochun sambil makan ntuh konyaku.

“gue gak makan konyaku… gue lagi diet!” kata Jaejoong.

“ndih dasar uke galau -,-! Ini keadaan gaswat segaswat gaswatnya umat… cepetan makan.. atau Jung Yunho bakalan mati! Huakakakakakakak….” Kata Yoochun. Inilah kisah anak durhaka sebenarnya. Silahkan contoh Yoochun jika Cassideul suka ama Jaejoong tapi YunJae Shipper -_______- #ditendangYundad *ketahuan banget kan, gue Cassiopeia koplak*

 

Akhirnya, mereka semua udah makan konyaku itu dan ngerti pembicaraan setan.

“Shim Changmin… Akkkhh! Saranghaeyooo…. Ih tahu gak, di dunia arwah tuh… kamu itu ibaratkan Shah Rukh Khan (?) nya mereka…. Di majalah Rolling Stone Dunia Lain (?) Version pun kamu tuh dinobatin sebagai artist of the year…. Fans kamu tuh banyak banget, Suster Ngesot (?), Kuntilanak (?), Sundel Bolong (?) sebagai Fangirl dan Fanboynya Pocong, Vampire, Zombie (?) sama Tuyul…. Pas kita tahu kamu mau kesini tuh rasanya kita Changminizer n Cassiopeia paling beruntung sedunia akhirat. Dan gue yang paling beruntung… horeeee…”

“ehehehehe… kkkamu… fangirls yang termasuk Sasaeng fans gue yeh? Tiap mimpi selalu ada sih..”

“ah masak sih? Ya ampuuunn…. Temen temen gue di Arwah School pasti ngiri kalau denger kayak gini… kyaaaa..” si setan loncat loncat. Setan itu berasal dari keluarga Kim Kuntilanak (?). lalu ada pocong..

“Hiyaa… Kim Jaejoong! Aduh.. aduh… tali pocong gue rapi gak? Muka gue acak acakan gak?” si Pocong ngedeketin Jaejoong. Jaejoong awalnya takut. Tapi dia cuman bisa nyengir.

“eh, kamu! Suka main UFO Reply gak sama saya!”

“gimana mau main? Di dunia arwah gak ada internet…. Kalau udah ada pasti suka maen aku disana! Huuuffttthh… coba aja di sekolah ada internet..” ketahuan banget kan si Pocong dari Afrika? Internet aja kagak ada… 😛 lalu ada Tuyul.

“ah, ihh…. Jung Yunho! U-know Yunho yang maen ama Go Ahra itu kan? Yang main di Heading To The Ground… dooohh… sisir mana sisir? Rambut gue rapi gak?” disini. si tuyul lawak banget, sejak kapan dia punya rambut? Sampe lebaran lumba lumba ada pun dia kagak akan bisa punya rambut. 😛

 

Jadi intinya, di sini… TVXQ malah jadi jumpa pens ama Cassiopeia luar arwah. Yang mau ketemu TVXQ bareng mereka. Yok yok… siapin baygon 2 gelas, Racun Tikus 1 porsi, ama racun ular kobra 1 sendok… lalu minum tanpa berhenti. Insya allah… pasti bisa ikutan mereka ketemu TVXQ! #digampar

“dooh, tapi maap! Kita harus nyelesain misi kita untuk cari buku Tatang Sutarma… nanti deh! TVXQ janji bakal konser di dunia arwah…” kata Yunho. Semua pun kaget.

“eeeehhh… tapi ntar gimana kita caranya biar ntar kita bisa ke dunia arwah… kita kudu mati dulu dong?” kata Junsu.

“ya enggak lah, kita tinggal minta mbah dukun aja! Jangan ama mbah gugel melulu… kasian, lagi tapa ke diskotik..” kata Yunho. Disini, Yunho ketauan banget kagak lulus TK. Masa tapa ke diskotik? -_-

“oh, iya! Kita belum kabar kabarin si author yang ngaku ngaku tuinsnya Jung Ah..” kata Jaejoong. Yoochun ngangguk

“iye juga ye! Min… telepon si Author Min….”

“okeh, nomernya?”

“081234567890” kata Yoochun. Eh, itu nomor togel gue kenapa disebarin? Pamali wooy! Pamaliiii…. *TVXQ : lebih pamali-an yang maen togel lah Thor | Author : ikh, lu kan gak tahu. Itu nomer togel apaan? | TVXQ : lah, nomor togel apaan ntuh? | Author : nomor togel cintaku kepadamu… #TVXQMuntahDuit #AuthorSiapinEmber #kabuuuuuur*

 

“Halooohh… Authooor… oh, Authooor…” Yoochun nelepon gue.

“iye! Iye! Apaan?”

“kita udah nyampe di desa durian runtuh buat nyari rumah Tatang Sutarma… sekarang kita kudu kemana neh?”

“ya udah, cek di peta bego!”

“ikh, si author nyolot mulu… udah ye! Ntar kita telp balik lagi… bye!” Yoochun nutup teleponya.

“si author bilang gimana?” kata Yunho.

“gue disuruh cek di peta…” kata Yoochun.

“masih jaman pake peta petaan dora? Pake GPS dong!!! GPS!! *sengaja diulang biar kesanya wow (?)*” kata Junsu sambil ngangkat laptopnya tinggi tinggi bersama sang modem tercinta. Dia pun langsung browsing di google maps.

“Rumah Tatang Sutarma…” Junsu ngetikkin ntu kalimat di google maps.

“eh, Suie… gue ikut buka FB! Fb gue keren loh namanya, Jh43 5L@lU 94l@u P4sUk@n @rM4D4. Keren kan?” kata Jaejoong. Etdah, itu kode beha lengan panjang (?) atau apaan? Alay banget…. Duh, Jae…. ortu lu malang malang banget yah punya anak kayak elu. Udah kecewek cewekan, alay, galau, salah gaul, idup lagi XDD #ditendangJaejoong

“buka aja Koreannc…. Wkwkwkwkwk gue pengen NC-an neh…” kata Yunho. Ndih, Yadongerz kayak lu kapan tobatnya yah? Sampe nenek gue jadi perawan lagi gitu? Atau sampe emak gue jadi personil CSJH? Kalau udah tobat bilang ye, mau gue boyong ke KUA 😛 #dibunuhmassalCassie

“cepetan dah nyarinya… gue gak kuat deh… pengen masuk!” kata Yoochun. Plis, bagi loe loe yang juga NCsplode jangan berpikiran yang enggak enggak ye! Bukan masuk ‘itu’ lhooo….

 

“gimana Su? Udah ketemu belum?” kata Jaejoong.

“belum emak~! Gimana nih? Jaringanku lemot… duh, ntar telat lagi…”

“telat? Emang lu Haid setiap tanggal berapa?” kata Jaejoong.

“bukan telat itu mak -_- duh, kan emak bilang tadi… yang haid itu cewek yang pake softex -_- ah emak udah pikun ya? Kalau udah pikun… sini, Suie bawa emak ke panti jompo…”

“etdah, gue pitakin loe sekarang juga…. Udah cepet! Lagian gue pikir, gue ini Dewi Persik yah…” kata Jae. untung gak Julia Perez kalau iya berabe tuh -_- Suie pun ngecek leptopnya.

“euummhh.. anu, ane kagak bisa bahasa inggris… hehehe..” Junsu nyengir.

“halah, sini! Biar emak aja yang baca…” kata Jaejoong.

“emang emak bisa bahasa inggris?” kata Yoochun.

“ih, percaya deh ama emak… emak bisa..”

“yaudah mak, apa bahasa inggrisnya keset mesjid…”

“keset mesjid bahasa Inggrisnya WELCOME…” kata Jaejoong bangga.

“lah mak? Kenapa welcome?”

“kan disana ada tulisanya.. Welcome… kan?” kata Jaejoong.

“terus… Pom Bensin bahasa inggrisnya apa?”

“NO SMOKING..”

“terus toko bahasa Inggrisna?”

“OPEN..”

“EMAAAAAAAAKKKKKK -_-“  HUWEEEEE… BAPAK!!!!!!” kini giliran Yoochun yang ngamuk ngamuk gaje setelah si Junsu yang ngamuk. Keluarga Jung ini memang contoh keluarga salah gaul sodarah sodarah… jangan ditiru ini #pLak

“Ah, Chun! Bilang aja bener… apa salahnya sih??” Jaejoong benerin roll rambutnya (?). Yunho geleng geleng, emang…. Punya satu uke rempong dan 3 anak sarap memang membuat seorang Jung Yunho hampir stroke. Ayo kita beri hastag buat Yunho #YunhoPastiBisa #YunhoHarusKuat #KitaCaiiankYunho dan #1000KoinBuatYunho

 

“ah, elu.. diem kagak?” kata Yunho sambil geleng geleng. Yoochun tetep nangis…

“Huwaaaaa… bapaaaakkk.. hiksh.. hiksshh…”

“diem! Lu anak seme (?) kagak boleh cengeng…” kata Yunho.

“tapi si emaaakkk… huweeeee… hiksh…” Yunho kesel. Lalu ngomong

“LAMA LAMA GUE WEWELIN JUGA LU PAKE SAMBEL..”

“HUWAAA… DIWEWELINYA JANGAN PAKE SAMBEL DOANG DONG PAK! TAMBAH AYAM GORENG AMA NASINYA SEBUNGKUS… HUWEEEEEE….”

“gubrakkkkkk..” YunJaeSu langsung pingsan. Sementara si Yoochun tetep pingsan. Eh, mana Changmin?

“Eh, Jae! si Lord Voldemin mana? Kok kagak ada?” kata Yunho sambil liat kiri kanan kayak mau nyebrang.

“iya, Changmiiiinn… Changmiiin…” Junsu mulai cari cari maknae 190 cm itu pake suara lumba lumbanya.

 

“Oooyy… maaakk.. bapaaakk.. Min disiniiii..” kata Changmin. Mereka pun semua noleh.

“MINNIE!!!” semuanya langsung meluk changmin. Adegan ini seperti teletubbies memeluk tiang listrik. Ayo Cassiedeul kita berpelukan.. berpelukaaaaaaaaann… #digaplokCassie

“kamu dari mana aja Changmin??” kata si Junsu.

“Changmin abis nyari rumah Tatang Sutarma…” katanya polos.

“Changmin udah nemu?” kata Yunho.

“udah pak, itu rumahnya di belakang blok ini…”

“Changmin kok gak takut sih?”

“yaiyalah gak takut… Changmin gak takut apapun. Cuman takut malam minggu aja… kan Changmin Tuna Asmara…” kata Changmin sambil senyum lebar.

Hening sejenak……

Nah, bagi Cassiedeul yang mau menjadi pacar Changmin. Ketik Reg spasi Calon Pacar Changmin kirim ke Hati yang telah kau sakiti XDD

“bilang aja lu Jomblo min! halah, gitu doang susah…” kata Jaejoong.

“Mak, Jombo ama Tuna Asmara itu beda mak! Apalagi ama Single…”

“Single… Single itu bahasa Inggrisnya Hutan kan?” kata Yunho.

“ITU JUNGLE SOMPRET!!!” semua ngasih deathglare sama Yunho. Yunho pun pergi ke suatu tempat, lalu nyungsep dan silet silet tangan disana selamanya. #YunhoGalauModeOn *ralat*

“yaudah atuh min… ayok kita kesana…” kata Jaejoong. Sementara Yunho megang tomcat.

 

“maafin gue tomcat… tapi gue harus pencet elo biar racun loe keluar dan ngebunuh gue… hikshh..” disini kenapa Yunho jadi cengeng. Tau akh, Author lagi gelap gelapan ama seseorang #eh

“okeh, gue akan pencet ini tomcat. Tapi kok kenapa gak ada yang nyegah gue bunuh diri… member TVXQ lain mana? Oh, gitu ya ama Yunho.. kalian semua jaat… hueeeee… kenapa kagak ada yang nyegah gue bunuh diri??? Salah apa sih gue? Mending gue bunuh diri aja. Eh, tapi kan ntar kagak ada yang nyolatin gue…. Gimana dooong??”

#Backsound : HoMin – How Can I?

Motif bunuh diri yang paling absurd sedunia -,-“

 

“etdah -_- gak uke, gak seme… sama aja galauers… hadeuuuhh… -_-“ Yoochun pun narik tangan Yunho yang udah galau.

“Chagi! Udah dong, kamu jangan galau… kalau kamu galau aku juga jadi galau beephh…”

“bebeph! Bebeph jangan galau beibh… yaudah deh! Aku juga gak galau lagi…”

“yaudah deh, kalau kamu gak galau lagi.. aku juga bakal hepi. Lope lope diudara buat kamu Yunbear…”

“Lope Lope juga buat kamu bebh..”

“muaccchhh..”

“muaacchh…”

“Muacchhh”

“Muacchhh…”

Begitulah seterusnya sampai pak Harto hidup lagi. -_- mustahil banget kan pak Harto hidup lagi? jadi mustahil juga YunJae berenti ciuman selamanyah :)))

 

“enek gue liat bapak emak gitu gituan…. Eh, Su… mau gak kita taruhan?”

“taruhan? Mau banget.. taruhan tentang Bapak ama Emak?”

“iya! Kalau aku menang kamu jadi pacar aku, kalau aku kalah kita jadian…”

Modus yang luar biasa koplak -______-

 

“*nyanyi* TUHAN BERIKANLAH… AKUUUU… KEKASIH YANG… BAIK HATIIII… YANG MENCINTAI AKUUUUU… APA ADANYAAAAAHHH…” kasian bener Changmin. Kagak punya kopel. Kalau gitu, boleh gak min? aku melamar sebagai kopel seumur hidupmu? *abaikan*

“STOOOOPPPP…. udah woy! Sayang sayanganya…. Udah juga buat Changmin Galau – Galauanya…. Ayok kita ke rumah Tatang Sutarma!” kata Yunho, ini anak setengah gila…. Udah kayak lagu dangdut aja nih. Kau yang memulai kau yang mengakhiri, kau yang berjanji kaulah yang mengingkari…. *goyangkarawang*

“YOOOKKK…” semua pun langsung ke mode straight (?) kembali.

 

 

 

*****

 

“ini rumahnya?” kata Jaejoong nunjuk gubuk tua itu.

“iya… ini rumahnya! Tuh ada tulisanya… TATANG SUTARMA..” kata Changmin sambil nunjuk tuh rumah.

“ayo akh, masuk!”

“eh, kita kagak bakal disangka maling apa?” kata Junsu.

“tenang aja, kalau ketahuan ama warga… kita pura pura amnesia aja…. Kayak gini nih.. ‘aku siapa? Kamu siapa? Kita ada dimana? Aku udah kawin belum? Ayo antar aku ke KUA..” kata Yunho.

“yang ada kita bakal ditampol pake sandal jepit lagi -_-“ Yunho nyengir kuda. Junsu udah siap siap lempar basoka.

“udahlah, cepetan nih! Durasi woy, durasi!” kata Jaejoong sambil ngolesin lipgloss di bibirnya. Ya allah, gimana Jung Yunho bakal tahan coba digodain uke kayak gini? Iya gak? Iya aja dah…. #maksalagi

 

TVXQ pun masuk ke rumah itu, rumah bilik berukuran 5 x 6 m itu bener bener kumuh, maklum lah… pemiliknya, Tatang Sutarma udah dibunuh ama neneknya Author yang masih perawan. Lalu, HP Junsu bergoyang *bosen, bergetar mulu* Junsu ngecek HP-nya.

“eh, ada SMS nih…”

“dari siapa?” kata Yoochun.

“dari Author, nih aja baca! Alay gini tulisanya…” Junsu ngasihin HPnya ke Yoochun. Yoochun pun baca ntuh SMS.

 

From : @uTh0r 03nY3o o3Nye0

To : Su-13DuCkBuTt Sh3xx53hHh

 

Su-13, biL@nx-1n zM4 N4xx T1P1eK5Kyu. J9@n Pg4nx2 zM@ PrLtn.x Ttg Strm kcu4L1 BuKu T’sBuT… oK?

M14n K3yP4D KozLet

#tulisanAlayModeon

 

“buseth dah! Ini tulisan apaan? Alay banget!” kata Yoochun. Jaejoong meriksa Hape Junsu.

“Oh, ini bukan tulisan alay! Ini tulisan abstrak QaQa….” Kata Jaejoong.

Hening sejenak….

 

“yaudah deh, lets go kita cabut ambil bukunya!!!!!” kata Yunho lagi.

“et, Hyung! Kata si Author, jangan sentuh apapun peralatan si Tatang Sutarma itu…” kata Yoochun.

“iya iya gue ngerti! Capcus cyiiinn…”

TVXQ pun mulai mencari cari buku Tatang Sutarma tersebut. Jaejoong ke kamar mandi, Yunho ke Ruang tamu, Yoochun ke loteng, Junsu ke dapur dan Changmin ke ruang makan.

‘sleset….’

“hah? Siapa itu??”

‘sleesssss…’

“heh, kerja sana! Junsu Hyung?”

“apaan, gue ada di dapur…” kata Junsu. Changmin noleh.

 

“haiiiii…”

“WAAAAAAAAAAAAKKKKKSSSSS….. ADA JIN PACUUULLLL…..”

‘bletakkk..’ itu Jin ngebanting Changmin.

“apedah -_- mana majikan Jung? Enak banget ukenya lemparin gue ke sawah -__- gue mau kepret dia!”

“hah? Siapa yang mau lu kepret? Bapak atau Emak?”

“kayaknya emak lu deh, abis ngeselin pake banget!”

“eh, nama lu tuh siapa? Pacul, Bacul, Macul? Cicul? Puncul?”

“HEECHUL BEGOOOOOOKKKKK…” Heechul ngambek ngambek kagak jelas. Changmin cuman bergidik.

“Bapaaaaaakkkk… Jin-nya dateng lagiiiiihhh…” kata Changmin.

“WAAAAAAAAAAAAAKKKKSSSS..” Jaejoong tereak. Terus gusur (?) Yunho ke tempat Changmin.

 

“eh, jin somplak… berhenti kagak uber uber suami gue???”

“suami elo? Oh… gitu… sorry aja yah! Gue tuh gak bermaksud buat ngerusak hubungan kalian…. Lagian, gue udah punya cowok. Mau liat fotonya… nih!” Heechul ngasih foto cowoknya tersayang itu ke si Jaejoong. Buat ngehindarin salah paham…

“oh…. Ini cowoknya!” kata Jaejoong.

“iya, kece kan cowok gue? Dari China gituloh~ gue mah demen dari LN… wkwkwkkw..”

“lu gak akan ngerebut Yun gue kan?”

“iya, ciusan deh! Gue gak akan ngerebut Yun loe… gue udah punya cowok. Nih, yang nyanyi My Logo…. Im Going International…. Hehehehhe..” kata Heechul.

“ih, kok ganteng banget yah! Hhmmm… ternyata lu gak jelek jelek amet.. cuman jelek doang..” kata Jaejoong. Heechul aslinya panas, tapi ditahan aja. Gengsi siiiihh.. xDDD

“yaudah… sebagai permintaan maaf gue udah ngata ngatain loe… nih! Bukunya gue kasih…” Heechul ngasih bukunya ke tangan Jaejoong.

“ini cius loh… ini bukunya kan?”

“iya! Kagak percaya yah?”

“iya… gue kagak percaya ama lu, kalau gue percaya sama elu artinya gue musyrik..”

Hening sejenak….

 

“yaudah kalau gitu, Jin! Lu gue bebasin… gue gak mau buat istri gue yang unyu unyu (?) ini terbakar cemburu.. kalau dia kebakar cemburu bahaya kan? Bisa bisa dia jadi gosong..”

Hening lagi…

“udah lah, siniin tuh buku..” Changmin ngerebut buku.

“okey deh! Eh, do’ain gue yah! Gue mau ngedate lagi ama pacar gue… moga moga gue dilamar jadi istrinya…” kata Heechul.

“okeh deh, sekarang kita balik pake apaan? Bajaj kita dimana?” kata Jaejoong.

“tenaaangg… kan gue bawa karpet terbang. Kemaren gue beli di tanah abang… seribu dapet semester…” kata Yunho.

Sejak kapan karpet terbang dijual di tanah abang? Serebu dapet 1 meter lagi -_- kayak permen aja -_-

“okeh, mana karpet terbangnya?” kata Yoochun.

“nih, gue simpen di tas..” kata Yunho. Dia pun ngambil karpet terbang warna abu abu tikus kebon buat terbang.

“ayo naek semuanya…”

“eh, Pak… yakin ini semuanya bisa keangkat?” kata Yoochun.

“yakin lah! Belinya kan ditanah abang 😛 jadi pasti barang bagus dong…”

“masalahnya gini, itu pantat si Junsu kan gede. Emang muat gitu?” kata Yoochun.

“hadeuh -_- muat lah muat… ayo! Naek…” kata Yunho. Semua pun naek itu karpet.

“karpet terbang… ayo kita pergi ke kantor si Author buat nyerahin ini buku.. yip yip.. *alaapatar*” Yunho ngasih aba aba. Si karpet terbang pun terbang melayang di udara. Hebat banget TVXQ ini, pergi naek bajaj… pulang naek karpet terbang. Ckckckckc… hebat hebat hebat ^^.

 

 

 

*****

 

“Authoooorr… kita dapat bukunyaaaaahhh…” kata seseorang. Gue aka Author paling sekseh di seluruh dunia abis karokean ama E-Young, temen gue (bacanya Yiyoung yaaahh).

“hah, ciusan udah dapet??” gue kaget setengah idup (?). Changmin dateng dan nyerahin itu buku.

“ini bukunya…”

“whoaahhh… hebat hebat!” kata E-Young.

“eh, kamu siapa?” kata Changmin.

“aku? Aku E-Young…”

“hah? Ciusan? Aku pikir bidadari.. abis kamu cantik banget..”

Hening sejenak…..

Okey, air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga… sifat bapak (Yunho) pasti gak akan beda jauh ama anaknya (Changmin) -_-“

 

“oke deh… sekarang kita buka bukunya…” kata Author.

Deg deg…

Deg deg…

Deg deg… *ala sinetron*

Semua horror buka itu buku. Changmin mangap, Yunho manyun, Jaejoong cengo, Junsu guling guling, Yoochun mah ngelamun. Mungkin gegara dia jadi inget mantanya aka Kahi yang udah graduate kali yah, jadi kayak gini cup cup cup.. #YoochunPastiBisa #YoochunHarusMoveOn #CassieSayangYoochun #100KoinBuatYoochun

 

Buku pun dibuka…

Tiba tiba cahaya bling bling cetar membahana dari buku itu ala ala kartun gitu, semua liat ke atas… siapa tahu Tatang Sutarma datang dan ngasih duit (?)

“wakkss.. apa ini?” gue ngerung-in dahi (?)

“apa apanya?” kata YunJaeYooSuMin

“tulisanya… apaan ini? buku hutang… ketoprak 5 bungkus, daging ayam 2 kg, beras 1 karung, pulsa 20.000, cabe setengah kilo… ini buku hutang! Kenapa kalian ambil??”

“eoh, min? kenapa lu ambil…” Junsu nyalahin Changmin.

“lah, Hyung! Kenapa lagi ngambil itu buku?” Changmin nyalahin Yoochun.

“pak, mak… gimana nih?” kata Yoochun. Lagi ribut ributnya ngobrol, eh ada yang muncul.

 

‘tringgg..’ seseorang datang.

“Nyiahahahahahaha…. Gampang banget loe pade dikibulin ama gue… makanya! Jangan percaya ama jin abal abal kayak guee…” kata Heechul.

“HEECHUL!!!”

“eh, majikan jung… uuuppss…. Lu kan bukan majikan gue lagi! halo Yunho… ketemu lagi sama akuu… eh, Author!”

“eh, pacul! Kembaliin itu buku ama TVXQ…”

“kenapa kudu gue kembaliin? Kan lu yang bilang ambil bukunya dari mereka…” kata Heechul.

“waaakkkss, pitnah lu pitnah -_-“ demi apa gue kagak nyuruh elu…”

“elu yang fitnah! Eh, thor… lu kan yang ngatur jalanya cerita ini… tapi kenapa lu ngehindar? Di skrip kayak gini nih.. dijelasin elu nyuruh gue buat ngambil itu buku…”

“kapan gue ngomongnya?”

“mana gue tahu, gue cuman ikutin apa yang ada di skrip…” kata Heechul jutek.

 

“Thor… lu niat gue hajar? Heuh?” Yunho asah golok, Yoochun bawa Molotov, Jaejoong asah pisau, Junsu bawa pistol, Changmin lempar sendal. Gue cuman cengengesan…

“plis, jangan perkosa gue… apa kata dunia nanti kalau Tuins Jung Ah digituin. Kan bisa bisa skandal :P” kata Author.

‘buakkkkhhhhh….’ Author ditendang ke samudra pasifik (?) #eh ke sebuah sel. Lalu dikurung idup idup sama YunJaeYooSuMin. Rasanya bagaikan monyet yang dikurung sama pak tani. Sakiiiittt banget…. Sakitnya kayak pake baju Dora. Susah masukinya…. T.T

“ampuuunn… keluarin akuuu…” Author udah teriak teriak unyu. Tapi yang ada malah makin digebukin ama TVXQ

‘buaggghhhh…’ gue dipukul YunJae. Okeh, saya YunJae Shipper yang paling sial diseluruh dunia. Dipukul YunJae -_-

“lu jadi selama ini ngejailin kita??”

“kagaaakk.. deminya kagak!”

“alaaaahh… jangan boong lu..” kata Jaejoong.

“enelan deh 😥 hikssheuu…”

Author pun di siksa berjamaan sama YunJae dan YooSu. Buat Cassie yang kurang dari 100 tahun (?) jangan baca yah… jadi author skip aja 😛

“eh, si Amin mana lagi makk??” kata Junsu.

“AMIN LAGI MAMAM SAMA EMPEK EMPEK J” kata Changmin.

Semua noleh…

 

“AMIN….”

“Miiinn.. itu apaaaahhh..” kata Yoochun.

“ini? namanya empek empek…”

“sini min, kita siksa dulu dia…” kata Yunho.

“pak pak.. gak elit banget pak kalau misalnya kita pake jalur kekerasan… mending gini aja pak. Kita makan persediaan makanan si Author aja…” kata Changmin. Dia langsung ngembat aja tuh Empek empek guee… woooy! Enak banget lu makanya -_-

“yaudah.. ayolah kita makan! Suie!! Kunci itu pintu…”

“ane mohon sebanget bangetnya…. Jangan sampai makanan gue abis…”

“enggak… paling isi kulkasnya doang yang abis…” kata Jaejoong. Mereka pun langsung loncat (?) ke ruang makan gue.

“Kim Heechuuuuuuuullllll…” gue ngasih deathglare ke tuh mahluk. Dia cuman cengar cengir doang…

“oh, gue mau kawin dulu yah! Babay all…. Annyeooong.. gue cabut dulu yahh..” kata Heechul.

 

“HEECHUUUUUUUUULLLL…. YUNJAEYOOSUMIIIIIIIINNNN…. Huweeeeeeeeeeeeeeeee….” Akhirnya gue ngamuk ngamuk gaje dan nangis serta silet silet tangan sementara TVXQ berbahagia selama lamanya. Berlima sampai akhir hayatnya J sementara gue? Akhirnya gue kagak jadi Member After School maupun F(x) apalagi T-ARA dan hidup sebagai pembantu TVXQ biar bisa ngatasin rasa malu akibat gagal bikin ff….

 

 

TAMAT

 

Wakakakakakakakkaka… rada rada absurd. Maklum, gue baru keluar dari Rumah Sakit Jiwa… wkwkwkwkwk #pLakkkk maaf yah kalau aneh, koplak, atau gimana gimana… saya mah pemula atuh disini teh! Mohon dimaafkan lah… obat saya lagi abis. Sok atuh, beliin saya obatnya… biar saya bisa bikin FF yang agak waras dikit -_- RCL ne? yang gak RCL dimakan kucingnya Junsu *ketawa EVIL + imut* Gomapta ^^ sorry yang kena tag, wajib RCL.. wkwkwkkw yang udah baca juga di page sana gue tag… sorry! kagak usah baca aja 🙂